L1 dan L2 cache





Arti istilah cache adalah tempat menyembunyikan. Berasal dari kata cash, dipergunakan
untuk meningkatkan kecepatan transfer data baik secara sementara maupun permanen. Suatu tempat untuk menyimpan sesuatu secara sementara, mekanisme untuk mempercepat transfer data dengan cara menyimpan data yang telah diakses di suatu buffer, dengan harapan jika data yang sama akan diakses, akses akan menjadi lebih cepat. Dalam Internet sebuah proxy cache dapat mempercepat proses browsing dengan cara menyimpan data yang telah diakses di
komputer yang berjarak dekat dengan komputer pengakses.
Jika kemudian ada user yang mengakses data yang sama, proxy cache akan mengirim data tersebut dari cache-nya, bukan dari tempat yang lama diakses. Dengan mekanisme HTTP, data yang diberikan oleh proxy selalu data yang terbaru, karena proxy server akan selalu
mencocokkan data yang ada di cache-nya dengan data yang ada di server luar.
Dalam terminologi hardware, istilah ini biasanya merujuk pada memory berkecepatan tinggi
yang menjembatani aliran data antara processor dengan memory utama (RAM) yang biasanya
memiliki kecepatan jauh lebih rendah. Penggunaan cache ditujukan untuk meminimalisir
terjadinya bottleneck dalam aliran data antara processor dan RAM. Sedangkan dalam
terminologi software, istilah ini merujuk pada tempat penyimpanan sementara untuk beberapa
file yang sering diakses (biasanya diterapkan dalam network)
Arti istilah Cache memory adalah Memori berkapasitas terbatas, memori ini berkecepatan
tinggi dan lebih mahal dibandingkan memory utama. Berada diantara memori utama dan
register pemroses, berfungsi agar pemroses tidak langsung mengacu kepada memori utamatetapi di cache memory yang kecepatan aksesnya yang lebih tinggi, metode menggunakan cachememory ini akan meningkatkan kinerja sistem.
Cache memory adalah tipe RAM tercepat yang ada, dan digunakan oleh CPU, hard drive, danbeberapa komponen lainnya. Seperti halnya RAM, lebih banyak cache memory adalah lebih
baik, akan tetapi biasanya cache pada CPU dan hard drive tidak dapat diupgrade menjadi
lebih banyak.
Contoh yang dapat dilihat misalnya adalah:
pada CPU Pentium II terdapat 512 KiloByte cache, dan pada hard drive IBM 9LZX SCSI
terdapat 4 MegaBytes cache. Seperti halnya RAM, pada umumnya data akan dilewatkan dulu
pada cache memory sebelum menuju komponen yang akan menggunakannya (misalnya CPU).
Selain itu cache memory menyimpan pula sementara data untuk akses cepat. Kecepatan cache
memory juga menjadi unsur yang penting.

Sebagai contoh, CPU Pentium II memilki cache sebesar 12 k, dan CPU Celeron memiliki cachesebesar 128 k, akan tetapi cache pada Pentium II berjalan pada 1/2 kali kecepatan CPU,
sementara cache pada Celeron berjalan dengan kecepatan sama dengan kecepatan CPU. Hal ini
merupakan tradeoff yang membuat kecepatan Celeron dalam hal-hal tertentu kadang-kadang
malah bisa mengalahkan Pentium II.
Arti istilah L1 Cache adalah Sejumlah kecil SRAM memori yang digunakan sebagai cache
yang terintegrasi atau satu paket di dalam modul yang sama pada prosesor. L1 cache ini
dikunci pada kecepatan yang sama pada prosesor. Berguna untuk menyimpan secara
sementara instruksi dan data, dan memastikan bahwa prosesor memiliki supply data yang
stabil untuk diproses sementara memori mengambil dan menyimpan data baru.
Arti istilah L2 Cache adalah Umumnya terdiri dari chip SRAM yang terletak di dekat
prosesor, meskipun demikian, prosesor Athlon generasi terbaru memiliki L2-Cache on
chip. Fungsinya sama dengan L1 Cache, L2 Cache dikenal juga dengan nama secondary
cache, adalah memory yang memiliki urutan kecepatan kedua (tipe memori yang paling
cepat adalah L1 Cache) yang disediakan untuk mikroprosesor
Arti istilah southbridge adalah salah satu dari dua chip pada chipset yang mengontrol bus IDE,USB, dukungan Plug and Play, menjembatani PCI dan ISA, mengontrol keyboard dan mouse,fitur power management dan perangkat lain. Chip lainnya adalah Northbridge.
Salah satu dari dua chip pada chipset yang menghubungkan prosesor ke memori system dan bus
AGP dan PCI. Chip lainnya adalah Southbridge.
Pentium II
Cache memory Level 1 & Level 2 South bridge and Northbridge..
Spesifikasi Procix….
Intel Pentium II “Klamath”
Klamath (generasi pertama) diperkenalkan 7 mei 1997, 350 nano meter, speed : 233 Mhz, bus
speed : 66 Mhz.
7.500.000 transistor+31.000.000 dalam 512 kb L2 cache
Cache Level 1: 32 kb. Cache Level 2: 512 kb on catridge
Register internal 32 bit. Data bus eksternal 64 bit.
system bus ECC 64 bit L2 cache bus.
Memory adress bus 36 bit.Instruksi 57 instruksi MMX
Cache Memory…..
Memori berkapasitas terbatas, berkecepatan tinggi yang lebih mahal daripada memori utama. Cache memory ini ada diantara memori utama dan register pemroses, berfungsi agar pemroses tidak langsung mengacu pada memori utama agar kinerja dapat ditingkatkan.
Cache Memory ini ada dua macam yaitu :

1. Cache Memory yang terdapat pada internal Processor , chace memory jenis ini kecepatan
aksesnya sangat tinggi, dan harganya sangat mahal. Hal ini bisa terlihat pada Processor yang
berharga mahal seperti P4,P3,AMD-Athlon dll, semakin tinggi kapasitas L1,L2 Chace memori
maka semakin mahal dan semakin cepat Processor.
2. Chace Memory yang terdapat diluar Processor, yaitu berada pada MotherBoard, memori jenis
ini kecepatan aksesnya sangat tinggi, meskipun tidak secepat chache memori jenis pertama
( yang ada pada internal Processor). Semakin besar kapasitasnya maka semakin mahal dan cepat.
Hal ini bisa kita lihat pada Motherboard dengan beraneka ragam kapasitas chace memory yaitu
256kb, 512kb, 1Mb, 2Mb dll.
Diagramx……
Chipsetx….
Intel 440 BX
Suport ke semua keluarga intel P6.
Suport dgn proci yg FSBx 100Mhz.
Suport tk overclocking.
Kecepatan bus 100 mhz.
North Bridge..! (82443BX)
Northbridge adalah Salah satu dari dua chipset pada chipset yang menghubungkan Procesor ke
memori sistem dan Bus AGP dan PCI.
South BRridge.! (82371EB-PIIX4E)
Salah satu dari dari dua chip pada chipset yang mengontrol Bus
IDE,USB,dukunganPnp,menjembatani PCI dan ISA, mengontrol keyboard dan mouse, fitur
power management de el el.
Pentium III
CacHe mEmoRy
• Cache memory adalah memori berkapasitas terbatas, berkecepatan tinggi, yang lebih mahal
daripada memori utama dan berisi salinan memori utama.
• Fungsi : agar pemroses tidak langsung mengacu pada memori utama agar kinerja dapat
ditingkatkan.
• Kerja cache adalah antisipasi terhadap permintaan data memori yang akan digunakan CPU.
• Ukuran cache memori adalah kecil, semakin besar kapasitasnya maka akan memperlambat
proses operasi cache memori itu sendiri, disamping harga cache memori yang sangat mahal.

• Level-1 cache
• Level-2 cache
L1 CacHe
• First-Level (L1) CacheMemori yang bernama L1 Cache ini adalah memori yang terletak paling
dekat dengan prosesor.
• L1 cache yaitu sejumlah kecil SRAM memori yang digunakan sebagai cache yang terintegrasi
di dalam modul yang sama pada processor (L1 cache ini dikunci pada kecepatan yang sama pada
processor ).
• Fungsi : untuk menyimpan secara sementara instruksi dan data serta memastikan processor
mempunyai suplay data yang stabil untuk diproses, sementara memori mengambil dan
menyimpan data baru.
• Memori di tingkat ini memiliki kapasitas yang paling kecil (hanya 16KB), tetapi memiliki
kecepatan akses dalam hitungan nanodetik (sepermilyar detik).
• Data yang berada di memori ini adalah data yang paling penting dan paling sering diakses.
• Biasanya data di sini adalah data yang telah diatur melalui OS (Operating System) menjadi
Prioritas Tertinggi (High Priority).
L2 CacHe
• Second-Level (L2) CacheMemori L2 Cache ini terletak terletak di MotherBoard (lebih spesifik
lagi : modul COAST : Cache On A STick. Bentuk khusus dari L2 yang mirip seperti Memory
Module yang dapat diganti-ganti tergantung motherboardnya).
• Akan tetapi ada juga yang terintegrasi langsung dengan MotherBoard atau juga ada yang
terintergrasi dengan Processor Module.
• Fungsi L2 cache sama dengan L1 cache.
• Di L2 Cache ini, kecepatan lebih rendah dari L1 cache namun kapasitasnya lebih besar dari
pada L1 Cache.
• Ukurannya berkisar antara 256KB—2MB.
• Biasanya, L2 Cache yang besar diperlukan di MotherBoard untuk Server.
• Kecepatan akses sekitar 10ns.
Pentium IV
L1 L2 Cache

Pada rancangan prosesor terdahulu cache memori ini tidak diletakkan pada chip prosesor,
sehingga akses ke cache L2 lebih lambat daripada cache L1. Akan tetapi, waktu aksesnya lebih
cepat. Prosesor terbaru biasanya sudah mencaplok cache L2 ke dalam chip prosesor sehingga
mempercepat akses ke cache memory ini. Cache L2 bisa berkapasitas sampai 2 MB.
Biasanya, semakin besar memori cache semakin baik pula kinerja prosesor tersebut. Ini sebabnya
mengapa kinerja Intel Celeron lebih rendah dibandingkan lini Pentium walaupun memiliki
prosesor dengan cache L2 yang lebih kecil dibandingkan prosesor Intel Pentium dengan
frekuensi yang sama.
Terdapat beberapa level cache memory: Level 1, Level 2, dan Level 3. Akses ke Cache Level 1(Cache L1) jauh lebih cepat dibandingkan akses langsung ke RAM. Cache L1 biasanya diletakkan pada chip yang sama dengan prosesor ( on-die), sehingga mudah dipahami jika akses
ke cache jauh lebih cepat. Namun kapasitas Cache L1 ini terbatas. Pada prosesor Pentium 4 misalnya kapasitasnya hanya mencapai 128 KB. Pemecahannya adalah menambahkan cache baru, yang dinamakan cache level 2.

Intel Dual Core
Cache, Southbridge & Northbridge Dual core memiliki L2 2MB sampai 4MB. Yorkfield terbaru
dari base Penryn memiliki L2 6MB X 2 atau 12MB. Sedangkan Bloomfield dan gainstown dari
base Nehalem belum memiliki kejelasan dari kapasitas L2, mungkin sekitar 8MB.
Pentium dualcore untuk notebook sebenarnya adalah Intel Core Duo (Yonah) yang dipotong L2
cachenya manjadi 1MB dan memakai FSB 533MHz. (cek list here). Sedangkan pentium
dualcore untuk Desktop adalah Allendale yang dipotong L2 cachenya menjadi 1MB dan hanya
memakai FSB 800MHz (serinya E2xxx).
Perkembangan tehnologi terus menghadirkan chipset-chipset baru, dan biasanya yang ditawarkan
chipset-chipset baru itu adalah penambahan fungsi dan dukungan terhadap hardware yang baru.
Contohnya saja beda Chipset intel i915 dengan i945 hanya pada dukungan jenis prosesor, tipe
memori dan jumlah PCI 1x ; i915 bisa DDR1/DDR2, PCI 4 buah, dan hanya mensupport
Pentium4, sedangkan chipset i945 hanya bisa DDR2, PCI 1x berjumlah 6 buah dan mensupport
Pentium4 dan PentiumD.
Categories: 
www.smekaris.blogspot.com 


 

MENGOVERCLOCKING

Beberapa waktu lalu ada pameo yang mengatakan bahwa prosesor keluaran Intel merupakan prosesor yang cukup sulit untuk diajak ber-overclock. Itu karena sudah di-lock multiplier-nya. Dulu memang sempat muncul Celeron 300A yang memiliki tingkat overclock yang sangat baik, namun berikutnya, overclock prosesor Intel sudah tidak se-semarak pesaingnya, AMD.

Didorong oleh kemajuan teknologi, dengan sedikit kejelian terhadap pemilihan motherboard, overclocking prosesor Intel bukanlah suatu kendala besar. Pada artikel ini kita akan membahas salah satu contoh melakukan overclock pada prosesor Intel Pentium-4 berbasis soket 478.

Perangkat Yang Digunakan
Basic dari langkah overclocking dimulai dari pemilihan prosesor. Di sini kita mencoba menaikkan bus FSB prosesor Intel Northwood 2,4C (FSB 800MHz) dari kecepatan 2400MHz ke angka 3060MHz bahkan lebih. Alasan digunakannya prosesor 2,4C GHz adalah tingkat kemungkinan overclock-nya yang lebih tinggi. Apa pasal?

Seperti diketahui, core prosesor dibuat dalam satu tempat yang juga disebut sebagai "wafer". Dari sebuah wafer tersebut dapat dibuat ratusan prosesor. Prosesor Intel ber-FSB 800MHz mulai dari 2,4C, 2,8C, dan 3GHz dibuat dalam satu wafer. Kenapa kecepatannya bisa berbeda?

Core prosesor yang tercetak di bagian tengah wafer tersebut memiliki kualitas yang lebih baik. Saat diuji, prosesor tersebut dapat bekerja dengan baik di kecepatan 3GHz atau terkadang lebih. Semakin ke pinggir, kualitas core yang tercetak tersebut semakin menurun. Dalam pengujian, prosesor yang tidak stabil bekerja di 3GHz akan diuji pada kecepatan 2,8GHz. Kalau dia masih kurang stabil bekerja pada kecepatan tersebut, maka akan diuji pula pada kecepatan 2,4GHz. Umumnya pada kecepatan ini, prosesor dapat bekerja dengan baik.

Sebenarnya, prosesor 2,4GHz ini dapat pula bekerja dengan baik pada kecepatan di atasnya. Namun, berhubung pada model tersebut Intel hanya merilis prosesor dengan kecepatan 3GHz, 2,8GHz, dan 2,4GHz, agar tingkat kestabilannya dapat dipastikan, maka ditetapkanlah kecepatannya pada 2,4GHz.

Hal berikutnya yang juga esensial saat melakukan overclock adalah motherboard. Sebagai contoh, di sini kita mencoba melakukannya dengan menggunakan Abit IC7. Penulis menggunakan produk tersebut karena tersedianya fitur AGP/PCI Lock dan Asyncronous Divider antara FSB prosesor dan memori. Fitur-fitur ini merupakan kunci utama overclocking yang akan kita lakukan dan sebagai "penembus batas" lock multiplier yang ada pada processor Intel. Spesifikasi lengkap hardware yang kali ini digunakan untuk melakukan overclock adalah sebagai berikut:

• Prosesor Intel Pentium 4 Norhwood 2,4C GHz FSB 800MHz
• Motherboard Abit IC7-G
• Kartu grafis GeForce FX5200 128MB
• Memori DDR PC-3200 Apacer 256MB x2
• Harddisk IDE Seagate 80GB
• Power Supply 350Watt Simbadda


Sebelum memulai, sebaiknya kita perhatikan beberapa hal penting yang perlu diketahui dalam melakukan overclocking.

• Sebaiknya Anda mengenal baik tentang motherboard yang Anda gunakan dan juga BIOS yang ada padanya. Selain itu, Anda juga harus tahu bagaimana cara me-reset atau meng-"clear CMOS" bilamana terjadi suatu kekeliruan dalam overclocking via BIOS. Anda baca dulu baik-baik buku manual dan yakinkan dengan sedikit berlatih bagaimana me-reset BIOS Anda.

• Pelajari tentang karakteristik suhu processor. Anda dapat mengetahuinya dengan bantuan software third party seperti MotherBoard Monitor, CPU-Z, Aida32, SisoftSandra, atau langsung dengan perbandingan pada BIOS motherboard Anda. Hal ini penting, karena suhu adalah "teman sejati" overclocking. Sesuatu yang pasti terjadi sebagai hasil dari overclock yang dilakukan namun harus ditekan serendah mungkin.

• Pelajari baik-baik cara kerja dan parameter-parameter yang berlaku, serta ketahui fungsi yang ada pada software-software third party yang Anda gunakan. Keberhasilan suatu overclock akan terlihat secara nyata dengan suatu basic nilai pengukuran (dikenal sebagai benchmarking).

Sebelum Kita Mulai
Ada baiknya kita bahas sedikit tentang prosesor, memori, voltase tegangan dan BIOS overclocking sebelum kita mempraktekkan langkah demi langkahnya. Pertama-tama mari kita bahas Pentium-4 secara umum.

Secara spesifik, kecepatan suatu prosesor ditentukan oleh multiplier (faktor perkalian) dan FSB. Prosesor Intel dikenal mempunyai fitur "Quad Pump" yang menggandakan 4 kali lipat FSB yang ada. Sebagai contoh, bila kita memakai prosesor 2,4C akan terlihat prosesor tersebut mempunyai FSB 200 dengan multiplier 12. Berikut ini beberapa contoh multiplier dan FSB pada prosesor Intel dengan core Northwood seri C.


Secara sederhana, kunci overclocking prosesor Intel adalah menaikan FSB (Front Side Bus) yang akhirnya secara nyata akan menghasilkan "sebuah frekuensi CPU speed baru". Contohnya, bila FSB kita naikan ke 201MHz maka speed CPU akan menjadi 12 x 201 = 2,41 GHz dan seterusnya. Di sinilah faktor motherboard memegang peranan penting. Sebab salah satu kunci utama "mengubah parameter" tersebut benar-benar berasal dari kehandalan motherboard yang digunakan dan tidak semua motherboard menyediakan fasilitas untuk itu.

Memori Untuk Overclocking
Sebagaimana halnya prosesor, memori yang tangguh tentu juga esensial dalam melakukan overclocking. Mengenai memori yang digunakan untuk overclocking sendiri, di pasaran kita mengenal tipe-tipe memori DDR-SDRAM seperti pada tabel berikut:


Jika akan melakukan overclocking prosesor Intel, semakin tinggi FSB tentu akan semakin baik. Tetapi apakah dengan menggunakan DDR400 atau PC-3200 biasa-biasa saja kita tidak bisa melakukan overclocking?

DDR-SDRAM juga beroperasi dalam ukuran parameter MHz seperti layaknya prosesor. Untuk overclocking, ada dua metode yang dapat digunakan pada prosesor dan memori yaitu Syncronous dan Asyncronous. Sebagai contoh, misalnya. Memori DDR400 akan bekerja pada 200MHz, dan apabila Anda mengoperasikan prosesor Anda ke FSB 201MHz maka andapun sebetulnya mengoperasikan FSB DDR menjadi 201MHz. Hal ini dikenal juga sebagai mode Syncronous.

Karena faktor lock multiplier pada prosesor, maka ada pula suatu alternatif lain yaitu mode Asyncronous. Metode ini adalah suatu mode overclocking atau pengoperasian kerja DDR dan prosesor yang tidak secara sinkron. Sekali lagi di sinilah faktor motherboard sebagai tulang punggung overclocking diuji, sebab tidak semua motherboard menyediakan opsi tersebut.

Sebagai contoh, motherboard IC7-G yang kita pakai. Pada opsi BIOS-nya terdapat fitur Soft Menu yang memungkinkan kita untuk memilih speed, FSB (dengan kenaikan per 1 poin dalam MHz), Divider Multiplier (tersedia dalam parameter By SPD, 1;1, 3:2, dan 5:4) dan opsi Game Accelerator yang notabene secara nyata bisa dikatakan sebagai opsi overclocking DDRAM. Hal yang sangat jarang dijumpai dalam motherboard Intel pada umumnya.

Metode Overclocking
Nah, anggaplah kita sudah paham tentang parameter-parameter pengukuran (benchmark), sedikit teori tentang skor benchmark, disertai dengan pengetahuan terhadap opsi-opsi yang tersedia pada motherboard. Selanjutnya, kita akan menghadapi dua pilihan saat akan melakukan overclocking.

Mode pertama adalah mode "Syncronous" yang merupakan metode pengoperasian prosesor dan memori secara seimbang yang saat ini sudah bukan lagi jadi penghalang bagi processor Intel secara umum.

Hanya saja, kalau opsi ini yang akan kita gunakan, kita harus betul-betul memilih modul memori yang akan kita pasang. Modul memori tersebut haruslah betul-betul mampu berjalan pada FSB "yang tidak semestinya" walau hasil secara speed dalam ukuran MHz tidaklah terlalu besar. Alternatif lainnya, kita juga bisa menggunakan memori yang bekerja pada frekuensi lebih besar dari 200MHz seperti yang dijelaskan pada tabel di atas.

Mode overclocking lainnya adalah menggunakan mode "Asyncronous". Mode ini biasanya dapat dijalankan dengan baik oleh kebanyakan memori yang beredar di pasaran (oleh modul memori yang tidak terlalu mahal harganya dan mudah didapatkan) dengan hasil dalam MHz relatif memuaskan.

Kita ambil contoh sebagai berikut: bila Anda memakai memori DDR PC-3200 dan dioperasikan pada mode di 5:4 di BIOS, maka akan didapat 200MHz x 5/4 = 250. Mode ini bila anda jalankan pada prosesor 2,4C seperti yang kita gunakan, maka akan terjadi nilai overclock sebagai berikut: 12 x 250MHz = 3GHz. Sedangkan untuk memorinya, modul tersebut akan tetap bekerja dengan kecepatan standar, alias 200MHz (DDR 400). Tentu dengan demikian, memori yang digunakan tidak ter-overclock sehingga dapat bekerja dengan normal.

Apabila Anda beruntung, Anda bisa menjalankan overclocking dengan metode asynchronous ini sampai mendapatkan angka 3,6GHz. Tentunya dengan menggunakan memori DDR yang berkualitas bagus serta dengan mencoba meng-overclock dengan menggunakan parameter-parameter lain yang tersedia di BIOS motherboard.

Fitur BIOS Pendukung Overclocking
Opsi tambahan yang tak kalah menarik dan cukup menambah tenaga hasil overclock kita pada motherboard Abit seri IC7 adalah "Game Accelerator" yang sebenarnya adalah kata lain dari "RAM Tweak" pada opsi GAT (sebutan sang vendor untuk fitur tersebut). Fitur overclocking memori yang tersedia pada motherboard ini di antaranya adalah:

• Game Accelerator: Auto-Turbo-Street Racer-F1
• Refresh Cycle Time: Auto-Normal-Enhanced-Strengthened-Aggressive
• Read Delay (tRD): Auto-10-9-8-7-6-5-4-3-2
• Read Delay Adjust (tRDA): Auto-Disable-Enhanced
• Command per Clock: Auto-Disable-Enhanced


Tampaknya fitur GAT adalah pemanfaatan lebih dari chipset i875 (Canterwood) yang dipakai oleh motherboard Abit IC7 sebagai pengembangan dari fitur PAT (Performance Accelerator Technology). Sedangkan GAT sendiri, menurut pihak vendor adalah Game Accelerator Technology.

Dilihat dari opsi yang ada pada GAT, memang akan sedikit membingungkan dan kadang kita tergoda untuk mencoba lebih lanjut. Walaupun untuk mencobanya, kadang mengharuskan kita memasang modul memori yang benar-benar berkualitas. Tetapi tentunya, kita belum tentu ingin mencoba sesuatu tanpa hasil yang belum jelas apalagi dengan biaya yang besar. Buat sebagian besar di antara kita, hal seperti ini adalah sesuatu yang harus dihindari bukan?

Untuk itu, tidak ada salahnya kalau kita pakai saja parameter-parameter yang sudah pernah dicoba penulis dan terbukti bisa dikerjakan di berbagai modul memori biasa yang tersedia di pasaran. Parameter yang penulis gunakan adalah:

• Game Accelerator: Auto
• Refresh Cycle Time: Auto
• Read Delay (tRD): Auto
• Read Delay Adjust (tRDA): Disable
• Command per Clock: Disable

Apakah ada kemungkinan untuk mendapatkan kenaikan hasil benchmark atau frekuensi dalam MHz yang kita hasilkan kalau kita mengubah parameter-parameter tersebut di atas? Tentu jawabannya tentu saja "Ya". Dengan catatan, gunakanlah modul memori yang benar-benar identik dan berkualitas tinggi!

Voltase
Ada beberapa istilah penting yang perlu kita ketahui terlebih dahulu yaitu:

Vcore (tegangan kerja prosesor)
Prosesor Northwood butuhkan voltase 1,525V untuk bekerja, sedangkan Prescott membutuhkan 1,350V. Sebaiknya jangan memberi voltase lebih dari yang disarankan. Walau bisa dilakukan dan tidak menutup kemungkinan akan didapat batasan speed maksimal yang lebih besar, risikonya juga tentu semakin besar. Terutama karena akibat tingginya suhu yang akan dihasilkan.

Vdimm (tegangan untuk modul memori)
Secara spesifik, memori umumnya bekerja pada tegangan 2,6V. Padaa overclock kali ini, kita membutuhkan tegangan antara 2,7 - 2,8V yang merupakan batasan tertinggi yang disediakan motherboard dan merupakan batas maksimal (rata-rata) modul memori yang ada dan pernah penulis coba. Pada pengujian dan praktek, umumnya pemberian angka 2,7V sudah lebih dari cukup dan memberikan kestabilan yang relatif kuat pada overclock sampai 3,2GHz. Selebihnya, diperlukan tegangan yang lebih tinggi dan modul memori dengan kualitas yang benar-benar tinggi.

Hyper Threading
Untuk HyperThreading, ada beberapa perdebatan yang cukup seru tentang apakah opsi ini diset ke enable atau disable pada saat melakukan overclocking prosesor Intel, khusunya pada motherboard yang menyediakan opsi tersebut. Dan untungnya, IC7-G yang penulis gunakan memiliki opsi tersebut.

Hyper Threading pada beberapa metode overclocking secara "Syncronous" memang bisa meningkatkan nilai benchmark. Tetapi dalam perolehan hasil speed (dalam MHz), meng-enable atau men-disable HT tidaklah berpengaruh. Maka, bagi yang memiliki opsi ini pada BIOS motherboard yang digunakan, silakan gunakan keduanya secara bergantian dan cobalah mengujinya dengan beberapa aplikasi benchmark untuk mengetahui sejauh mana perbedaan opsi tersebut dapat mempengaruhi kinerja keseluruhan sistem yang ter-overclock tersebut. Setelah diketahui perbedaan kinerjanya, silakan gunakan opsi yang sesuai dengan keinginan Anda.

Ok, sudah cukup kita bahas tentang semua hal yang terkait. Sekarang mari kita melihat-lihat BIOS dan mulai meng-overclock sesuai dengan parameter-parameter ukur beserta teori yang telah kita ketahui.

Untuk meng-overclock, penulis mengubah beberapa parameter di BIOS. Beberapa parameter yang diganti adalah:

• CPU Operating Speed: User Defined
• N/B Strap CPU As: PSB800
• DRAM Ratio (CPU:DRAM): 5:4
Opsi yang ada adalah By SPD, 1:1, 3:2, dan 5:4. Di sini kita akan mencoba dengan parameter 5:4 tersebut.

• AGP Ratio (CPU:AGP:PCI): Fixed
• CPU Power Supply: User Defined
• CPU Core Voltage: 1.5250V
• DDR SDRAM Voltage: 2.7V
• AGP Voltage: 1.6V

Sengaja AGP dan memori diberi sedikit tegangan lebih untuk membantu akselerasi yang terjadi seiring dengan kenaikan speed prosesor.

Berikut ini gambaran dalam SoftMenu dan setting seperti parameter di atas.


Di sinilah jantung overclock Intel pada motherboard Abit IC7-G! Sebab hanya dengan mengubah nilai "Ext. Clock" seperti tampak pada gambar di atas, maka akan terjadi kenaikan yang cukup signifikan.

Mulailah dengan menaikkan nilai Ext. Clock maka akan langsung terbaca di "Estimated New CPU Clock" frekuensi processor speed kita yang baru. Cobalah naikkan sedikit demi sedikit, dan lihatlah pada awal PC start (Power On Self Test) akan terbaca "Host /DRAM Frequency is" xxx/000 di mana nilai "xxx" adalah FSB prosesor yang ter-overclock dan "000" adalah nilai FSB dari memori yang dipakai.

Sebaiknya usahakan nilai FSB dari memori yang dipakai tidak lebih dari nilai FSB asli memori yang dipakai tersebut. Jadi, bila Anda memakai memori PC-3200 maka saat awal booting, di layar akan tertera "Host/DRAM Frequency is 250/200". Artinya Anda sudah mendapatkan sebuah PC yang berlari di kecepatan 3GHz dari sebuah prosesor 2,4GHz.


Gambar di atas adalah gambaran dari Advanced Chipset Features di mana Anda akan menemukan opsi GAT dan setting parameter yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

• DRAM Timing Selectable: Manual
• Init Display First: AGP
• System BIOS Cacheable: Disable
• Video Bios Cacheable: Disable
• Game Accelerator: Auto
• Refresh Cycle Time: Auto
• Read Delay (tRD): Auto
• Read Delay Adjust (tRDA): Disabled
• Command per Clock : Disabled

Untuk setting timing memori seperti di atas, setting tersebut biasanya cukup bertenaga untuk membawa lari prosesor kita ke angka 3GHz. Mudah bukan? Kalau berhasil, kenapa kita tidak ubah parameter dengan nilai divider 3:2, atau atau 1:1 misalnya?

Tetapi awas. Perhatikan baik-baik suhu tinggi yang dihasilkan. Dari pengalaman penulis, pada overclocking sampai dengan 3GHz, Anda masih bisa memakai HSF standar milik prosesor Intel versi box. Tentunya, kalau ingin melakukan overclock lebih lanjut, Anda membutuhkan heat sink fan yang bagus (belum tentu mahal) yang benar-benar bisa mendinginkan prosesor yang sedang berlari kencang tersebut.
 

Cara Menghitung BUS SPEED




Bus speed, kecepatan Bus. Jumlah alur yang mampu dilaksanakan oleh sebuah pemproses dalam masa second. Satuan waktu ini diukur dalam unit juta arahan second yang disebut juga sebagai megahertz (MHz) atau juta kitaran second dan kebanyakan komputer memiliki bus berkecepatan diantara 100 hingga 133MHz. Sebuah bus berupaya meningkatkan prestasi komputer tetapi ia biasanya terikat dengan kelajuan pemproses. Contohnya processor Celeron menggunakan bus 66MHz, Pentium III 100/133MHz.

Cara mempercepat komputer - Semuanya Anda Harus Tahu
Ada berbagai cara yang berbeda yang dapat Anda mempercepat komputer Anda Sebagai contoh, kadang-kadang file registry dapat disalahkan untuk kecepatan lambat komputer Anda

Meningkatkan kecepatan komputer Anda dengan Memory komputer
Semua dari kita yang PC sendiri akrab dengan fakta bahwa dari waktu ke waktu, mereka cenderung untuk memperlambat, dan kadang-kadang mereka dapat memperlambat dan merangkak. Setiap kali kami pertama kali membawanya pulang dari toko, tidak ada keraguan bahwa kami senang dengan cara cepat itu berlari dan kita mungkin telah menghabiskan cukup banyak waktu pembukaan dan penutupan program, hanya untuk menonton mereka merespon. Selama perjalanan waktu, bagaimanapun, komputer kita terus mendapatkan lebih lambat dan lebih lambat dan ini umumnya sebagai akibat dari kita menambahkan program tambahan untuk itu. Setelah semua, sebagai komputer terus harus memilah-milah hard drive untuk menemukan apa yang dicari, kita bisa mengharapkan slowdowns terjadi. Artinya, tentu saja, kecuali kita meng-upgrade dengan beberapa memori komputer.

Speed Up Komputer - Membuat Komputer Anda Jalankan Cepat Hari ini!
Hampir semua orang memiliki komputer dan ada juga yang tidak menyadari tentang bagaimana untuk menjaga komputer mereka dalam kondisi yang baik Jika komputer melambat ada reaksi awal adalah bahwa komputer terinfeksi virus

Deskripsi sebuah bus

Pada suatu waktu, "bus" berarti sistem elektrik paralel, dengan konduktor listrik serupa atau identik dengan pin pada CPU. Ini tidak lagi terjadi, dan sistem modern mengaburkan garis antara bus dan jaringan.

Bus dapat bus paralel, yang membawa kata-kata data secara paralel pada beberapa kabel, atau bus serial, yang membawa data dalam bentuk bit-serial. Penambahan tenaga ekstra dan mengontrol koneksi, driver diferensial, dan koneksi data di setiap arah biasanya berarti bahwa sebagian besar bus serial memiliki konduktor lebih dari minimum yang digunakan dalam 1-Wire dan / UNI O bus serial. Sebagai data kenaikan tarif, masalah miring waktu, konsumsi daya, gangguan elektromagnetik dan crosstalk di bus paralel menjadi lebih dan lebih sulit untuk menghindari. Salah satu solusi parsial untuk masalah ini telah dua kali lipat pompa bus. Seringkali, sebuah serial bus sebenarnya dapat dioperasikan pada kecepatan data yang lebih tinggi secara keseluruhan dari bus paralel, walaupun memiliki sambungan listrik lebih sedikit, karena serial bus inheren tidak memiliki waktu atau crosstalk miring. USB, FireWire, dan Serial ATA adalah contoh ini. multitaruh koneksi tidak bekerja dengan baik untuk bus serial cepat, bus serial sehingga sebagian besar modern menggunakan daisy-chain atau desain hub.

Sebagian besar komputer memiliki keduanya bus internal dan eksternal. Sebuah bus internal menghubungkan semua komponen internal komputer untuk motherboard (dan dengan demikian, memori CPU dan internal). Jenis bus juga disebut sebagai bus lokal, karena mereka dimaksudkan untuk terhubung ke perangkat lokal, bukan untuk orang dalam mesin lain atau eksternal ke komputer. Sebuah bus eksternal menghubungkan peripheral eksternal pada motherboard.

koneksi jaringan seperti Ethernet umumnya tidak dianggap sebagai bus, walaupun perbedaan itu adalah sebagian besar konseptual daripada praktis. Kedatangan teknologi seperti InfiniBand dan HyperTransport lebih lanjut mengaburkan batas antara jaringan dan bus. Bahkan garis antara internal dan eksternal kadang-kadang fuzzy, saya ² C dapat digunakan baik sebagai bus internal, atau bus eksternal (di mana ia dikenal sebagai ACCESS.bus), dan InfiniBand dimaksudkan untuk menggantikan kedua bus internal seperti PCI serta eksternal yang seperti Fibre Channel. Dalam aplikasi desktop khas, USB berfungsi sebagai bus peripheral, tetapi juga melihat beberapa digunakan sebagai utilitas jaringan dan untuk konektivitas antara komputer yang berbeda, lagi mengaburkan perbedaan konseptual.
Cara menghitung bus speed memory :
  1. Pertama
yang harus kita ketahui adalah mengenali karakter dan spesifikasi dari processor, motherboard maupun memory yang kita gunakan terutama yang harus kita tahu adalah maximal temperature, Default voltage dan maximal voltage. Ini digunakan sebagai patokan bagi kita supaya di dalam overclock kita tau batasan kemampuan dari masing2 hardware yang akan kita overclock sehingga dapat dilakukan overclocking secara maximal namun tidak mengakibatkan kerusakan pada hardware yang kita overclock.
   

2.     Kedua

menyediakan beberapa software tool yang akan membantu kita dalam process overclocking. Di dalam panduan ini saya akan menggunakan CPUz ,CoreTemp dan orthos saja.
  • Cpuz sebagai informasi clock speed di system
  • Orthos sebagai Stability Tester
  • CoreTemp Sebagai pemantau suhu processor
3.     Ketiga

mencari maximal clock speed dari processor, mencari maximal speed processor dapat kita lakukan dengan mengubah nilai beberapa variable di bios. Adapun variable yang mempengaruhi clock speed processor adalah
  • FSB
  • Multiplier
  • Voltage
kemudian kita turunkan clock memory dan clock Htt-link supaya kita dapat menemukan maximal clock processor.
  • Untuk menurunkan htt-link clock kita set Htt multi ke 3x .
  • untuk menurunkan memory clock kita set dividernya ke ddr 400 dan setting dengan timming longgar 5-5-5-12-2T

untuk menghitung kecepatan clock processor digunakan rumus :
processor clock = FSB x Multiplier  sekarang mulai naikkan FSB-nya supaya cepat langsung aja naikkan saja 25% dari clock standart.
Contoh : AMD64 X2 3600+ brisbane
FSB : 200Mhz
Multiplier : 9,5
Jadi default clocknya : 200Mhz x 9,5 = 1900Mhz / 1,9Ghz
kita tingkatkan FSB nya sebesar 25% maka perhitungannya :
  • =FSB + (FSB x 25%)
  • FSB + (( FSB x25 ) : 100)
  • 200 + ((200x25) : 100)
  • 250 
 

MENGENAL POWER SUPPLY


Mengenal Power Supply Komputer AT dan ATX

Power Supply adalah Perangkat Komputer yang bertugas untuk memberikan daya pada setiap perangkat komputer yang lain. sekilas keberadaan power supply dalam sebuah PC hanyalah komponen tambahan, terlihat begitu banyak pembahasan di dunia maya tentang power supply masih sangat sedikit,
namun jika di perhatikan secara keseluruhan sistem komputer, power supply adalah komponen yang sangat menentukan dalam kelangsungan kerja PC, karena jelas, tanpa adanya power supply yang bekerja dengan baik akan mempengaruhi kinerja hardware komputer yang lain.
Power supply juga merupakan perangkat yang berfungsi untuk mengubah arus listri dari AC ( arus Bolak balik ) ke DC ( Arus searah ), karena setiap komponen perangkat keras komputer hanya dapat menerima arus listrik DC ( bersifat searah ).

Power supply dilengkapi dengan kabel arus DC dengan bermacam - macam jenis konektor yang tujuanya untuk mempermudah pendistribusian arus pada setiap komponen hardware komputer, konektor arus yang dimiliki antara lain :
  1. Konektor 20/24 pin ATX Motherboard ( memberikan daya yang utama pada motherboard )
  2. Konektor 4 pin peripheral power (memberikan daya pada Hardisk jenis IDE, CD-ROM dan terkadang untuk FAN tambahan / Kipas)
  3. Konektor 4/8 pin 12V (memberikan daya pada motherboard server)
  4. Konektor 6-pin PCIe  (mengalirkan arus kartu grafis jenis PCIe)
  5. Konektor floppy (memberikan daya pada floppydisk drive)
  6. Konektor SATA (memberikan daya untuk HardDisk dan CD-Room jenis SATA)
Untuk jenis Power supply sendiri ada 2 yaitu AT dan ATX :


  • Power Supply jenis AT ( Advanced Technology )
Adalah Power supply yang memiliki kabel power yang dihubungkan ke motherboard terpisah menjadi dua konektor power (P8 dan P9). ciri dari Power Supply jenis ini adalah saat mematikan komputer, tidak cukup hanya dengan menjalankan system shutdown, namun kita harus menekan tombol power setelah system shutdown berjalan. Power supply ini digunakan sampai pada era komputer pentium 2
  • Power Supply jenis ATX ( Advanced Technology Extended )
Adalah power supply yang menggunakan 20/24 Pin kabel main power untuk motherboard. jenis ini adalah teknologi power supply terbaru saat ini. dimana sistem yang digunakan akan langsung menghentikan komputer hanya lewat system shutdown tanpa harus menekan tombol Power untuk mematikan-nya.

Gambar susunan kabel Pada PS ATX :
 
1) Prosedur POST (Power on Self-Test)
POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :
  • Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.
  • Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
  • Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
  • Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
  • Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.
  • Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
  • Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard. 

 2) Pesan/Peringatan Kesalahan POST (Power on Self-Test)
Pesan/peringatan kesalahan hasil POST berupa tampilan performance PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai dengan urutan prosedur POST yang dilakukan oleh BIOS maka gejala-gejala permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut: 
Prosedur test POST yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa unit power supply dan monitor bekerja dengan baik. Jika tahap ini dapat dilewati maka bios mulai meneruskan POST selanjutnya. Adapun hasil dari POST selanjutnya ditunjukkan dengan kode beep apabila ditemukan permasalahan. Bunyi kode beep yang ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang digunakan.
Pada PC tertentu menggunakan tone yang pada prinsipnya sama dengan beep untuk memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara. Selain beep biasanya pada kondisi tertentu dapat dilihat juga pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk text yang ditampilkan pada layar monitor. Text tertulis merupakan bagian dari POST yang dapat dilaksanakan apabila VGA card dan monitor dalam keadaan baikdan terinstalasi dengan benar. User dapat langsung mengetahui masalah yang ada dengan membaca text peringatan. Misalnya yaitu:
Keyboard error untuk masalah pada keyboard, CMOS error cmos battery error atau ada masalah, pada setting peripheral HDD not Install harddisk tidak terpasang.
Secara umum pesan/peringatan kesalahan yang ditampilkan mudah untuk difahami oleh user. Hanya saja pesan dalam bahasa Inggris. 


3). Langkah mengenal dan mengidentifikasi Pesan/Peringatan Kesalahan melalui POST (Power on Self-Test)
Untuk mengenal dan mengidentifikasi pesan/peringatan kesalahan melalui POST para peserta diklat harus memperaktekkan dan mengamati PC dari saat booting hingga selesai proses POST yang dilakukan oleh BIOS dan membaca buku manual setiap komponen PC, terutama motherboard. Dari situ akan diketahui banyak komponen, kegunaan, spesifikasi dan BIOS yang digunakan, termasuk setting pada BIOS nya.

Ikon Rangkuman
  1. Mengenal dan mengidentifikasi masalah di PC dapat dilakukan dengan mengamati dan memahami gejala-gejala yang ditimbulkan.
  2. Setiap PC dilengkapi dengan POST (Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC.
  3. POST dilakukan oleh BIOS pada saat PC mulai booting, dan hasil POST ditunjukkan oleh kinerja, tampilan visual di monitor dan kode beep dari speaker PC
2. Pengenalan Pesan Peringatan Kesalahan Saat Aktifasi Sistem Operasi dan Menjalankan Aplikasi Program

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
  • Peserta diklat mampu mengidentifikasi gejala kesalahan pada saat aktifasi sistem operasi dan menjalankan aplikasi program pada PC
  • Peserta diklat mampu mengidentifikasi jenis-jenis pesan atau peringatan kesalahan yang diterjadi pada saat aktifasi sistem operasi dan menjalankan aplikasi program pada PC
b. Uraian Materi
Permasalahan yang terjadi pada saat komputer telah lolos dari POST akan lebih komplek karena melibatkan fungsi perangkat keras dan lunak yang lebih luas terutama perangkat lunak. Sehingga memungkinan kesalahan akan semakin banyak. Karena secara umum komponen perangkat keras pada sistem PC tidak ada perubahan, tetapi perangkat lunak yang terpasang bermacam-macam dan dimungkinkan akan sering berganti. Perangkat lunak yang terpasang di PC dibagi menjadi 2 yaitu sistem operasi dan program aplikasi. Sistem operasi merupakan suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola semua sumberdaya sistem komputer di antaranya perangkat keras, program aplikasi, dan user untuk menjadi suatu sistem yang dapat bekerja dengan baik. Program aplikasi adalah perangkat lunak yang digunakan oleh user untuk melaksanakan pekerjaan atau aplikasi tertentu seperti mengetik, menggambar, menghitung, mendengarkan musik dan lain-lain. Program aplikasi yang dimaksud disini adalah semua perangkat lunak selain sistem operasi, diantaranya program aplikasi seperti perkantoran, bahasa pemrograman, virus, utility dan lain-lain. Pembagian ini belum diklasifikasikan berdasarkan jenis maupun kegunaan aplikasinya. Program aplikasi tidak dapat bekerja tanpa adanya sistem operasi, karena sistem operasi akan menghubungkan fungsi-fungsi hardware dengan program aplikasi, seperti fungsi keyboard, mouse, VGA adapter, monitor, port untuk pencetakan di printer dan lain-lain. Sehingga jika dianalogikan dengan bangunan maka sistem operasi sebagai tanah dan program aplikasi sebagai bangunan atau apa saja yang dibangun diatasnya.
PC yang telah melewati POST (Power on Self-Test) dinyatakan memiliki ardware dan instaslasi yang baik. Tetapi untuk mengetahui kemampuan dan kinerjanya perlu dilakukan tes. Jika terjadi permasalahan, maka akan didapatkan pesan/peringatan kesalahan yang berhubungan dengan kinerja PC misalnya pada sistem operasi, saat proses menjalankan suatu program aplikasi, posedur mematikan komputer, dan lain-lain.
Program Aplikasi, Sistem Operasi, Perangkat Keras
Sistem operasi yang ada saat ini telah begitu banyak, di antaranya yang diproduksi oleh Microsoft seperti Dos dan Windows dalam beberapa aplikasi dan versi Windows 3.1, 3.1.1, 95, 97,98, Millenium, XP, NT, 2000 sampai dengan versi 2003. Sedangkan yang lain adalah UNIX, Linux dan variannya dan lain-lain. Program Aplikasi di antaranya Microsoft office, bahasa pemrograman turbo pascal, delphi, anti virus dan utilities seperti Norton dan lain-lain.Kinerja PC dipengaruhi oleh spesifikasi dan instalasi perangkat keras, sistem operasi yang digunakn, program aplikasi yang dipasang, manajemen memori, gangguan dan serangan dari luar seperti virus, spyware, hacker dan lain-lain. Gejala-gejala yang ditimbulkan akan membantu user untuk mengenal dan mengidentifikasi masalah yang muncul.
Ikon 1) Prosedur Test
Test yang dilakukan bertahap yaitu aktifasi sistem operasi dan program aplikasi. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Aktifasi Sistem Operasi
Sistem operasi yang digunakan dalam test ini adalah windows 98, prosedur yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
  • Menghidupkan PC.
  • PC melakukan POST pada saat booting dan harus dapat dilewati.
  • PC mulai mencari sistem operasi di media penyimpan dengan urutan
  • prioritas berdasarkan setting BIOS, misal CDROM, HDD lalu Diskdrive.
  • PC menjalankan Sistem Operasi yang didahullui dengan menjalankan file-file sistem yaitu MS Dos.sys, IO.sys, Himem.sys dan command com. Jika proses d) berhasil maka selanjutnya dijalankan config.sys dan autoexec.bat.
  • Pengecekkan konfigurasi sistem windows yaitu file sistem.ini dan win.ini dan dijalankan.
  • Pengecekkan adanya file stratup dan dijalankan.
  • Pengecekkkan kondisi hardware melalui device manager.
  • Pengecekkan kondisi Start Up menu dan fungsi-fungsi dasar sistem operasi yaitu mengkopi file, memindah file, mengganti nama file, membuat folder/direktori dan lain-lain.
  • Pengecekkan prosedur shutdown. b) Program aplikasi
  • Pengecekkan program aplikasi dengan menjalankan program dan menutup program.
  • Pengecekkan fungsi-fungsi menu program aplikasi.
  • Pengecekkan besarnya file-file program aplikasi, yaitu dibandingkan dengan master, terutama file-file eksekusi (file yang berekstensi EXE dan COM) dan file hasil program aplikasi misal dokumen dari Ms Word.
  • Pengecekkan terhadap kecepatan mengakses program aplikasi dan data.
  • Kedua test di atas akan memberikan response sebagai pesan/peringatan kesalahan, hal ini akan  membantu user untuk mengenal dan mengidentifikasi masalah yang ada.

Ikon 2) Pesan/Peringatan Kesalahan
Pesan/peringatan kesalahan dapat diketahui melalui tampilan secara visual dilayar monitor dan performance kinerja PC yang dapat dirasakan oleh user pada saat menggunakan PC. Berdasarkan prosedur tes yang dilakukan maka didapatkan pesan/peringatan kesalahan sebagai gejala masalah di PC, yaitu sebagai berikut :
 
Selain beberapa gejala kerusakan yang telah disebutkan dapat pula dikenali dan diidentifikasi sebagai masalah yaitu informasi yang ditampilkan oleh komputer jika ada masalah. Seperti komentar File is failure, Not enough memory to open program dan lain-lain. Komentar sesuai dengan masalah yang timbul.

Ikon 3) Langkah-langkah mengenal dan Mengidentifikasi
Pesan/Peringatan Kesalahan Untuk mengenal dan mengidentifikasi Pesan/peringatan kesalahan
peserta diklat harus memperaktekkan dan mengamati PC dari saat booting, aktifasi sistem operasi dan menjalankan beberapa aplikasi dan membaca buku manual setiap komponen PC, buku utility, sistem operasi. Dari situ akan didapatkan karakteristik dan normalnya bekerja suatu sistem operasi dan program aplikasi.

c.  Rangkuman
  • Mengenal dan mengidentifikasi masalah di PC dapat dilakukan melalui mengamati dan memahami gejala-gejala yang ditimbulkan.
  • Sistem operasi mengelola sumber daya komputer sekaligus menjembatani antara program aplikasi dengan perangkat keras.
  • Perangkatr keras, sistem operasi  dan program aplikasi merupakan satu kesatuan dengan permasalahan yang saling bisa berhubungan.
  • Gejala masalah yang ditunju’.kkan oleh pesan/peringatan kesalahan bisa merupakan gabungan komponen ketiganya, bisa pula mnasalah masing-masing.
  • 3 Penyimpangan Fungsi Peralatan Input/Output
    a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
    1. Peserta diklat mampu mengidentifikasikan gejala penyimpangan fungsi peralatan input dan output
    2. Peserta diklat mampu mengidentifikasi peralatan input output dan menjelaskan fungsi-fungsinya.
    b. Uraian Materi PC yang telah melewati POST (Power on Self-Test) dianggap secara hardware dan instaslasinya baik. Tetapi untuk mengetahui kemampuan dan kinerjanya perlu dilaksanakan tes. Khusus untuk perangkat keras, PC menyediakan saluran Input dan Output, diantaranya yaitu :

    • Serial Port yaitu saluran yang menyalurkan data input/output secara serial atau COM.
    • Paralel Port yaitu saluran yang menyalurkan data input/output secara paralel atau LPT.
    • USB Port atau Universal Serial Bus yaitu port serial yang bersifat Universal (umum).
    • Expantion Slot yaitu slot yang digunakan untuk menancapkan (memasang) card peripheral tambahan. Slot ekspansi ada 3 macam ISA, EISA, PCI dan AGP.
    • Selain itu termasuk juga saluran atau port untuk mouse dan keyboard, VGA dan lain-lain yang terhubung dengan peralatan di luar.
    Pada saat POST dilakukan sebenarnya sebagian peralatan I/O sudah dicek, tetapi untuk lebih mudah dalam memeriksa dan mengenali permasalahan pada I/O bisa kita lakukan pada saat di dalam sistem operasi dengan cara mencoba fungsi-fungsinya. I/O bekerja sebagai sebuah perangkat keras yang dikontrol oleh perangkat lunak untuk menyalurkan data-data digital. Sehingga baik perangkat keras maupun perangkat lunak akan saling mendukung kerja I/O. Di sini POST akan mencatat dan menguji unit I/O yang terpasang dan sistem operasi akan mengaktifkan fungsi-fungsi I/O tersebut agar dapat digunakan untuk program aplikasi. Adapun gejala yang ditimbulkan sebagai tanda adanya masalah pada unit I/O sangat beraneka macam, seperti : alat tidak bekerja dengan baik, informasi di layar, kode beep, dan lain-lain.
    Ikon 1) Prosedur Test
    Untuk lebih mudahnya test dilakukan dengan bantuan beberapa peralatan eksternal, yaitu printer yang terpasang pada paralel port atau USB port, mouse PS2 dan serial, Monitor yang selalu terpasang di card VGA, disket untuk pengujian disk drive dan CD untuk CD ROM drive. Dan dengan Program Aplikasi misalnya Microsoft word dapat dicoba beberapa kemungkinan kesalahan. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan  adalah sebagai berikut :
    1. Semua peralatan dipasang pada port yang sesuai. Khusus mouse sebaiknya bergantian (PS/2 atau COM 1 atau COM 2, atau USB).
    2. Booting komputer, POST akan mengecek semua saluran I/O dan alamat I/O. Jika tidak ada masalah maka semua I/O yang tersedia berfungsi dengan baik.
    3. Pengecekkan fungsi Keyboard dan Mouse.
    4. Pengecekkan tampilan pada layar monitor, jika tidak ada masalah maka setting layar monitor dapat dimaksimalkan.
    5. Pengecekkan paralel port dan USB melalui program aplikasi Microsoft word.
    6. Pengecekkan pembacaan disk dan CDROM melalui Windows Explorer.Test dilakukan termasuk dengan mengecek driver dari peralatan yang dihubungkan dengan I/O. Karena bisa saja sesuatu peralatan atau komponen yang dipasang dapat bekerja, tetapi tidak optimal karena driver yang digunakan belum sesuai dengan peralatan.

    Ikon 2) Pesan/Peringatan Kesalahan
    Pesan/peringatan kesalahan dapat diketahui melalui tampilan secara visual dilayar monitor dan dapat berkerjanya peralatan yang terpasang di I/O. Berdasarkan prosedur tes yang dilakukan maka akan didapatkan pesan/peringatan kesalahan sebagai tanda adanya masalah di PC. Adapun gejala dan pesan tersebut adalah sebagai berikut :
     
    Selain beberapa gejala kerusakan yang telah disebutkan dapat pula dikenali dan didentifikasi sebagai masalah yaitu informasi yang ditampilkan oleh komputer jika ada masalah. Seperti komentar Disk Not Found, No Printer Install dan lain-lain. Komentar sesuai dengan masalah yang timbul.

    Ikon 3) Langkah-langkah mengenal dan mengidentifikasi
    Pesan/Peringatan Kesalahan
    Untuk mengenal dan mengidentifikasi pesan/peringatan kesalahan,peserta diklat harus mempraktekkan dan mengamati PC dari saat booting, aktifasi sistem operasi, menjalankan beberapa aplikasi,mencoba peralatan I/O dan membaca buku manual setiap komponen PC, buku utility, setting peralatan baru. Dari situ akan diketahui bekerja tidaknya I/O atau peralatan I/O yang terpasang.

    c. Rangkuman
    1. Mengenal dan mengidentifikasi masalah di PC dapat dilakukan melalui mengamati dan memahami gejala-gejala yang ditimbulkan.
    2. Port I/O merupakan saluran data yang masuk dan keluar dari PC setelah diproses oleh CPU. I/O meempunyai spesifikasi dan fungsi tertentu. I/O dikelola oleh sistem operasi.
    4. Klasifikasi, Identifikasi, dan Penentuan Hipotesa Awal Penyebab Masalah
    a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
    1. Peserta diklat mampu mengklasifikasikan permasalahan pengoperasian PC dan peripheral berdasarkan kelompok masalah
    2. Peserta diklat mampu mengidentifikasi kemungkinan penyebab permasalahan pengoperasian PC dan peripheral.
    3. Peserta diklat mampu menentukan hipotesa awal penyebab permasalahan pengoperasian PC dan peripheral.
    b. Uraian Materi 4
    1. Klasifikasi Permasalahan Pengoperasian PC Permasalahan komputer dapat diidentifikasi melalui POST dan melihat gejala-gejala yang dimunculkan oleh PC baik melalui beep, pesan secara visual di layar monitor dan kinerja secara internal (di dalam PC sendiri) maupun eksternal (dengan bantuan peralatan di luar PC).Permasalahan PC dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu: hardware / perangkat keras dan software / perangkat lunak.
            a) Hardware / Perangkat keras
            Masalah pada perangkat keras diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
            (1) Internal
    Permasalahan hardware secara internal yaitu permasalahan yang muncul pada komponen sistem komputer yang meliputi isi CPU, yaitu: motherboard, VGA card, CHIP BIOS, RAM, Sound card, Prosessor, Harddisk, CD ROM, Power supply dan komponen lainnya yang terpasang, monitor, keyboard, mouse dan lain-lain.
    (2) Eksternal
    Permasalahan hardware secara eksternal yaitu permasalahan yang uncul pada komponen sistem komputer yang terpasang di luar komputer dan berfungsi sebagai fasilitas pelengkap komputer, di antaranya yaitu : printer, modem eksternal, TV tuner eksternal, scanner, dan lain sebagainya.
            b) Software / Perangkat lunak
            Masalah pada perangkat lunak diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
    1. Peserta diklat mampu memeriksa hardware PC melalui diagnosa sistem.
    2. Peserta diklat mampu menyusun langkah-langkah memperbaiki PC berdasar pada hasil diagnose kerusakan yang terjadi.

    Ikon Uraian Materi
    Untuk memeriksa kondisi hardware pada komputer perlu dilakukan diagnosa. Pada komputer dikenal tiga jenis diagnosa, yaitu :
    • POST (Power-On Self-Test)
    • Diagnosa umum (routine)
    • Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan

     
 

Apa Itu CMOS dan Apa Fungsinya?

 Sebuah complementary metal oxide semiconductor (CMOS) adalah jenis teknologi sirkuit terpadu. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada sebuah chip bertenaga baterai yang ditemukan di banyak komputer pribadi yang menyimpan beberapa informasi dasar, termasuk tanggal dan waktu dan pengaturan sistem konfigurasi, yang dibutuhkan oleh sistem input/output dasar (BIOS) untuk memulai komputer.
Nama ini agak menyesatkan, namun, seperti komputer modern sebagian besar tidak lagi menggunakan chip CMOS untuk fungsi ini, tetapi ,menggunakan bentuk lain yaitu non-volatile memori. Chip CMOS masih ditemukan di banyak perangkat elektronik lainnya, termasuk kamera digital.
Apa Itu CMOS dan Apa Fungsinya? Dalam komputer, CMOS mengontrol berbagai fungsi, termasuk Power On Self Test (POST). Ketika power supply komputer disulut, CMOS menjalankan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan sistem berfungsi dengan baik. Salah satu pemeriksaan adalah termasuk menghitung random access memory (RAM). Ini biasanya memperlambat boot, sehingga beberapa orang menonaktifkan fitur ini dalam pengaturan CMOS, memilih untuk boot cepat. Jika menginstal RAM baru lebih baik untuk mengaktifkan fitur sampai RAM telah diperiksa.
Setelah POST selesai, CMOS berjalan melalui pengaturan lainnya. Hard disk dan format yang terdeteksi, bersama dengan Redundant Array of Independent Disk konfigurasi (RAID), preferensi boot, kehadiran peripheral, dan tweak overclocking. Banyak pengaturan dapat secara manual diubah dalam layar konfigurasi CMOS untuk meningkatkan kinerja, namun perubahan harus dilakukan oleh pengguna yang berpengalaman. Mengubah pengaturan yang tidak tepat dapat membuat sistem tidak stabil, crash, atau bahkan mencegah komputer melakukan booting.
Layar konfigurasi CMOS diakses selama tahap POST dari boot up, dengan menekan beberapa tombol sebelum sistem operasi menginisialisasi. Biasanya tombol ini adalah tombol Del tapi mungkin lain pada computer lain. Sebuah baris teks akan menunjukkan kunci yang akan membawa pengguna ke dalam CMOS atau layar BIOS setup. Perubahan tidak dapat dilakukan dari dalam sistem operasi seperti Microsoft Windows ®, tetapi harus dilakukan dalam sesi DOS.
Ada juga pilihan untuk melindungi pengaturan CMOS dengan meminta password untuk mengubah pengaturan. Perubahan disimpan saat keluar dengan menekan tombol F10, maka reboot komputer untuk menggunakan pengaturan baru. Manual motherboard akan memberikan daftar seluruh opsi-opsi CMOS tersedia. Ini akan bervariasi sesuai dengan motherboard desain dan produsen BIOS.
 

Ciri-Ciri Kerusakan dan Solusi Pada Motherboard


  1. Sering terjadi hang
Penyebab :
a     Memory tidak cocok
b     Ada virus di harddisk
c      Over Clock
d     Ada bad sector di harddisk
e     Software mengalami crash
f       Hardware mengalami konflik (adanya penambahan hardware baru)
g     Konflik antar hardware sering terjadi pada sistem operasi windows
Solusi :
a     Ganti Memori
b     Scan harddisk
c      Seting kembali clock prosesor
d     Partisi harddisk dengan benar
e     tekan ctrl + alt + del >> klik End task pada program yang “Not Responding”
f       install ulang windows anda, tetapi yang perlu diingat sebelum reinstall windows anda, lepaskan dulu hardware baru anda
g     alankan fasilitas “add new“ hardware yang terdapat pada control panel
  1. Pembacaan data menjadi lambat
Penyebab :
a     Memory tidak cukup
b     Harddisk penuh atau ada virus
Solusi :
a     Tambah Memory
b     Kurangi isi harddisk, scan harddisk, atau  ganti dengan harddisk yang kapasitasnya besar
  1. CMOS failure
Penyebab :
a     Baterai habis
b     Seting BIOS berubah
Solusi :
a     Ganti baterai CMOS
b     Seting kembali BIOS
  1. Tidak bisa booting
Penyebab :
a     Cache memory rusak
b     Memori tidak cocok.
c      Boot sector pada harddisk rusak
d     Ada bad sector pada trek awal harddisk
Solusi :
a     Disable eksternal cache memory di BIOS
b     Ganti Memory
c      Masukkan operating system baru
d     Partisi harddisk
  1. Suara bip panjang berkali-kali
Penyebab :
a     Memory rusak
b     Memori tidak cocok
c      Memori tidak masuk slot dengan sempurna
Solusi :
a.   Periksa kedudukan memori
b.   Ganti memory
c.   Periksa kembali kedudukan memori
  1. Suara bip bagus tetapi tidak ada tampilan atau bip dua kali
Penyebab :
  1. VGA card rusak
  2. Slot VGA tidak terpasang sempurna
Solusi :
a.   Ganti VGA card
b.   Periksa kedudukan VGA
  1. I / O disk error
Penyebab :
  1. Sistem di harddisk rusak
Solusi :
a.   Perbaiki harddisk
  1. Floppy disk failure
Penyebab :
a.   I/O rusak
b.   Floppy rusak
c.   Kabel floppy putus
d.   Tegangan power suplai tidak cukup
Solusi :
a.   Ganti I/O
b.   Periksa floppy
c.   Periksa kabel floppy
c.   Periksa tegangan power suplai ke floppy
9.   Motherboard mereset sendiri atau booting terus
Penyebab :
  1. Power suplai tidak normal
  2. Motherboard kotor (berdebu)
Solusi :
a.   Ganti power suplai (dengan daya yang lebih besar)
b.   Bersihkan
Kenali terlebih dulu bunyi beep
Beep 1 kali saja Tanda bahwa kondisi komputer baik
Beep 1 kali, panjang Terdapat problem di memory
Beep 1 kali panjang dan 3 kali pendek Kerusakan di VGA card
Beep 1 kali panjang dan 2 kali pendek Kerusakan di DRAM parity
Beep terus menerus Kerusakan dimodul memory atau memory video
Cek dengan menggunakan software dianosa seperti sisoft sandra, PC mark04, PC mark05 dll
10. Kapasitas harddisk tidak normal
Penyebab :
a.   Setting jumper I/O tidak benar
Solusi :
a.   Periksa setting jumper I/O harddisk
11.    On board tidak jalan
Penyebab :
On board rusak
Setting on board tidak benar
Solusi :
a.   Ganti dengan card
b.   Periksa setting on board
12. Tampilan di layer ada huruf yang berkedip-kedip atau muncul garis
Penyebab :
VGA card rusak
Solusi :
a.   Ganti VGA card
13. Mouse tidak berfungsi
Penyebab :
a.   Mouse rusak
b.   On board mouse rusak
c.   Setting mouse tidak benar
d.   Driver mouse tidak cocok
e.   Mouse tidak terdeteksi
f.    Kabel mouse tidak sesuai
Solusi :
a.   Ganti mouse
b.   Ganti dengan card
c.   Periksa kembali setting mouse
d.   Periksa driver mouse
e.   Set up ulang mouse
f.    Cocokkan kabel mouse untuk on board
Keyboard Tidak Dikenali Oleh Komputer
Solusi :
a.         cek apakah keyboard anda sudah terpasang dengan benar
jika sudah tapi masih juga keyboard tidak terdeteksi maka kemungkinan keyboard anda bermasalah.
coba ganti keyboard anda, jika sudah diganti tapi juga masih bermasalah maka kemungkinan besar yang rusak adalah di bagian port keyboard di MB anda.
Jika memang Sudah di Ganti Keyboard Baru tapi tetap tidak terdeteksi Juga Coba Ganti dengan Keyboard USB dan apabila tidak terdeteksi Juga berarti ada yang salah Pada sitem Windows Sobat
15. Motherboard blank (tidak ada reaksi sama sekali)
Penyebab :
Bios rusak
Prosesor terbakar
Regulator jebol
Chipset rusak
IC reset rusak
IC clock rusak
Setting jumpers over clock
Memori rusak
Power Suply mati
Soket PC longgar
Solusi :
Upgrade BIOS dengan tipe yang sama
Ganti prosesor
Ganti IC regulator
Ganti IC chipset
Ganti IC reset
Ganti IC clock prosessor
Setting kembali clocknya
Ganti memori
Periksa PS
Periksa slot/ soket PC
Cek koneksi kabel (dari power outletnya ke tombol power pada PC)
Cek apakah stabilizer berfungsi atau tdak (jika memakai stabilizer
Cek kabel power pada CPU
Jika masih juga tidak mau hidup permasalahanya mungkin terletak pada power supply atau MB
16. Komputer Mau Booting Tetapi Selalu “Safe Mode “ (untuk masuk ke safe mode tekan F8)
Solusi :
a.   restart kembali komputer anda
b.   jika masih trouble intall ulang windows anda
c.   jika masih safe mode juga, berarti HD anda bermasalah cek dengan : scan disk
Pointer Mouse Selalu Meloncat-Loncat
Solusi :
a.   mouse kotor segera di Bersihkan (khususnya pada bola mouse)
Komputer Sering Crash
Solusi :
a.   cek semua posisi kabel, hardware, dan juga tegangan pada casing, cek suhu pada CPU dan jua cek ram, processor dan juga vga
Bila Produsen MetherBoard(MB) Tidak Diketahui
Solusi :
buka casing, dan cek CPU anda biasanya sebuah MB memiliki label produsen yang sekaligus berisi spesifikasi tipe Mbnya.
Lihat pada manual book
Cari data Mb lewat internet, cocokan ID yang tercetak pada sticker board denan daftar yang terdapat pada situs www.fcc.gov/oet/fccid, dan cari daftar nomor ID yang dikeluarkan oleh lembaga perijinan untuk perangkat elektonik di Amerika
Gunakan software analisa, seperti sandra99 dll
Lupa Password BIOS
Solusi :
Cabut batterey cmos pada cpu
Atau dengan cara mencoba menebak berapa password default untuk beberapa produsen bios misalkan AMI dan AWARD (contoh : A.M.I, AMI, AMI_SW, ALLY, 589589 dll)
Jam dan setting tanggal BIOS Selalu Berubah-Rubah
Penyebab :
a.   batteray cmos sudah tidak berfungsi (mati)
Solusi :
a.   ganti dengan batteray yang baru
Menambah Perangkat Hardware Baru, Tapi Tidak Terdeteksi Oleh BIOS
Solusi :
a.   Kemungkinan besar bios anda sudah kuno sehingga tidak dapat mendeteksi hardware yang baru, maka segera update bios anda (bisa download melalui internet, mis : www.windrivers.com)
Melacak Kerusakan Card Pada MB
Solusi :
cobalah denganmencabut dan menancapkan beberapa card pada MB anda
jika booting berhasil maka card anda tidak bermasalah begitu jua sebaliknya
Pasang Processor Baru Tapi Tidak Terdeteksi
Solusi :
cek apakah anda sudah memasang processor denan benar
cek apakah posisi jumper pada processor sudah benar (tentang jumper pada processor bisa anda priksa pada manual booknya)
Crash Setelah Memasang RAM Baru
Solusi :
a.   kemungkinan ram yang anda pasang tidak kompatibel dengan komputer anda (cabut ram tersebut)
Menambah RAM Tapi Tidak Terdeteksi
Solusi :
Lakukan pengecekan seperti ketika kasus sebelumnya
Pastikan slot yan dipakai sesuai, misalnya : SD RAM memiliki slot yang hampir sama dengan RD RAM tetapi RD RAM, tidak bisa terdeteksi meskipun bisa dipasang pada slot jenis SD RAM.
Sound Card Baru Tidak Terdeteksi
Solusi :
Crash dengan saounda card yang lama
cek pada manual booknya, apakah soundcard on boardnya perlu dimatikan atau tidak jika hendak menginstall ulang soundcard yan baru (biasanya bisa dimatikan lewat jumper atau bios)
Monitor Seperti Berkedip Saat Digunakan
Solusi :
masuk ke display propertis (klik kana semabrang tempat pilih propertis)
Tekan tab setting dan klik advance, kemudian klik adapter, pada bagian ini ditampilkan refresh raet yang dininkan
Ukuran Tampilan monitor Tidak Sesuai Keinginan
Solusi :
masuk ke display propertis (klik kana semabrang tempat pilih propertis)
Tekan tab setting dan dan atur ukuran tampilan sesuai dengan keinginan (pada screean area)
Tampilan Tiba-Tiba Rusak Dan Komputer Manjadi Hang
Solusi :
a.   dikarenakan suhu (pada VA card) sangat panas
Monitor Menjadi Gelap Saat Loading Windows
Solusi :
kemungkinan disebabkan karena setup driver untuk monitor tidak tepat (setting frekuensinya terlalu tinggi)
masuk dulu ke dalam kondisi safe mode (tekan F8)
install ulang driver VGAnya
Monitor Tidak Mau Nyala
Solusi :
pastikan semua kabel power maupun konektor yang berhubungan dengan monitor ok
pastikan juga pin yang ada pada port VGA masuk dengan sempuran tidak ada yang bengkok apalagi tidak masuk semua/salah satu pin ke port VGA
pastikan juga VGA card anda ok
Virtual Ram
Solusi :
klik kanan icon My computer, pilih propertis, kemudian pilih tab performance dan klik VIRTUAL MEMORY
pilih item let me specify my own virtual memory setting (pilih HD yang akan digunakan sebagai virtual memory)
klok OK
Setelah Menambah RAM Proses Komputer Manjadi Semakin Lambat
Solusi :
a.   perhatikan batas kapasitas ram anda, misalnya ram jenis EDO batas maksimalnya adalah 64 MB, maka ketika dipaksakan untuk ditambah maka komputer anda menjadi semakin lambat
Kerusakan Monitor
]
1. Periksa hubungan kabel power pada monitor, perhatikan apakah lampu indikafornya menyala. Setelah itu periksa hubungan kabel data pada port video out apakah sudah terhubung dengan benar. Matikankomputer dan amati, apakah ada kilatan cahaya pada monitor yang menandakan adanya kesalahan pada main unit komputer. Sedangkan jika tidak terdapat kilatan tersebut, maka kemungkinan kerusakan memang pada monitor.
2. Satu lagi kemungkinan untuk memastikan bahwa kerusakan ada pada monitor yaitu dengan cara monitor dihidupkan, dan kemudian atur posisi brightness dan contrast posisi maksimum. Jika layar monitor tampak putih terang, kemungkinan monitor tidak rusak.
3. Selanjutnya periksa display adapter, beberapa komputer atau mainboard akan memberi tanda berupa bunyi bip pada speaker, yaitu biiip….bippp…bip…bip…bip (satu kali panjang diikuti tiga kali pendek) jika terdapat kerusakan pada kartu display adapter dan bip… (satu kali pendek) yang menunjukkan display adapter berfungsi normal.
4. Pastikan kerusakan pada monitor atau display adapter untuk melakukan perbaikan dengan benar. Untuk kerusakan pada monitor, gunakan jasa teknisi. Sedangkan perbaikan display adapter dapat dilakukan dengan mencoba membetulkan pemasangan display adapter pada slot ekspansi atau menggantinya jika display adapter rusak.
Tampilan mengecil.
• Cari tombol pengatur vertical size untuk mengatur lebar tampilan secara vertikal dan tombol horizontal size untuk mengatur secara horizontal, jika tidak ada perubahan maka terdapat kerusakan pada rangkaian elektronik pada mointor tersebut.
Tampilan berjalan atau menggulung.
• Coba hentikan dengan menggunakan tombol V-hold (Vertical hold) dan H-hold (Horizontal hold) pada monitor.
Tampilan semakin terang atau semakin kabur.
• Biasanya timbul karena komponen flyback trafo pada monitor rusak. Jika hal ini yang terjadi, gunakan jasa teknisi untuk melakukan perbaikan atau penggantian.
Warna tertentu menghilang.
Untuk memperbaiki kerusakan ini, membutukan jasa teknisi elektronik
 

BOOTING

Pengertian booting
untuk mengaktifkan komputer, minimal dibutuhkan tiga komponen, yaitu hardware, software dan user (brainware). hardware merupakan perangkat keras yang terdiri dari CPU, Keyboard, dan perangkat pendukung lainnya. Software adalah program yang mendukung untuk operasional hardware. sedangkan, user atau brainware adlah pengguna komputer.
langkah awal dalam mengoperasikan komputer adalah proses booting. booting adalah proses pemasukan arus listrik kedalam peralatan komputer sehingga komputer dapat berkomunikasi dengan pengguna.
tahap awal proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah bootstrap loader yang bertujuan untuk melacak semua I/O yang terpasang pada komputer.
Macam-macam booting:
A. Cold Booting
cold booting adalah proses booting saat komputer yang tadinya mati harus lebih dahulu menghidupkan power.
langkah-langkah melakukan cold booting :
1.pastikan bahwa kabel pada power suply atau listrik sudah terpasang dengan baik.
2.hidupkan monitor dengan menekan tombol power pada monitor,
biasanya ada pada bagian bawah monitor.
3.tekan tombol power pada bagian depan CPU.
4.klik tombol start.
5.klik turn off komputer
B.Warm Booting
adalah booting komputer dalam keadaan hidup.
cara untuk melakukan warm booting antara lain mengikuti langkah-langkah (4 dan 5 diatas).
 

DRIVER

Bagi kamu yang masih pemula mungkin pernah menancapkan suatu perangkat keras tertentu pada komputer misalnya printer atau scanner atau modem pada USB, setelah ditancapkan tiba tiba muncul jendala yang berisi tulisan
“welcome to the found new hardware wizard”, lalu karena bingung dan tidak mengerti apa maksudnya itu kamu langsung menekan tombol cancel dan alhasil pada pojok kanan bawah akan muncul pemberitahuan seperti gambar dibawah ini yaitu
“a problem occured during hardware installation. Your new hardware might not work properly”

Mengapa hal diatas bisa terjadi ? jawabnya karena kamu belum melakukan instalasi driver pada komputer sesuai dengan perangkat yang kamu tancapkan tadi.

Sebenarnya apa sih driver itu? apa pengertian driver dan apa fungsi driver itu pada komputer ? Pengertian driver atau device driver dalam bahasa Indonesia adalah pengendali perangkat keras, driver merupakan istilah teknologi informasi yang mengacu kepada komponen perangkat lunak yang mengizinkan sebuah sistem komputer untuk berkomunikasi dengan sebuah perangkat keras.

Perlu diketahui bahwa sebagian besar perangkat keras, tidak akan dapat berjalan atau sama sekali tidak dapat berjalan tanpa adanya driver yang cocok yang terinstal di dalam sistem operasi. Device driver, umumnya akan dimuat ke dalam ruangan kernel (kernelspace) sistem operasi selama proses booting dilakukan, atau secara sesuai permintaan (ketika ada intervensi pengguna atau memasukkan sebuah perangkat plug-and-play). Beberapa sistem operasi juga menawarkan device driver yang berjalan di dalam ruangan pengguna (userspace) sistem operasi. Beberapa driver telah dimasukkan ke dalam sistem operasi secara default pada saat instalasi, tapi banyak perangkat keras, khususnya yang baru, tidak dapat didukung oleh driver-driver bawaan sistem operasi. Adalah tugas pengguna yang harus menyuplai dan memasukkan driver ke dalam sistem operasi. Driver juga pada umumnya menyediakan layanan penanganan interupsi perangkat keras yang dibutuhkan oleh perangkat keras.

perlu diketahui juga perangkat keras komputer umumnya membutuhkan abstraksi. Perangkat yang sama saja mungkin dapat berbeda. Para pembuat perangkat keras merilis model-model baru yang menyediakan reliabilitas yang lebih baik atau performa yang lebih tinggi. Model baru tersebut seringnya dikontrol secara berbeda dari model yang sebelumnya. Komputer dan sistem operasi komputer tidak dapat diharapkan untuk mengetahui bagaimana cara kerja perangkat tersebut, apalagi jika memang terdapat banyak perangkat, baik itu untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang.

Untuk menyelesaikan masalah seperti ini, sistem operasi pun membuat sebuah spesifikasi tentang bagaimana setiap perangkat dapat diatur oleh sistem operasi. Device driver, dibuat dengan tujuan untuk mentranslasikan fungsi-fungsi sistem operasi ke dalam perintah yang dimiliki oleh perangkat yang bersangkutan. Secara teoritis, sebuah perangkat yang baru, yang umumnya dikontrol dengan menggunakan cara yang baru dapat bekerja dengan normal jika memang terdapat device driver yang cocok. Driver yang baru ini akan menjamin bahwa perangkat yang bersangkutan dapat beroperasi seperti biasa dari sudut pandang sistem operasi.