BOOTING

Pengertian booting
untuk mengaktifkan komputer, minimal dibutuhkan tiga komponen, yaitu hardware, software dan user (brainware). hardware merupakan perangkat keras yang terdiri dari CPU, Keyboard, dan perangkat pendukung lainnya. Software adalah program yang mendukung untuk operasional hardware. sedangkan, user atau brainware adlah pengguna komputer.
langkah awal dalam mengoperasikan komputer adalah proses booting. booting adalah proses pemasukan arus listrik kedalam peralatan komputer sehingga komputer dapat berkomunikasi dengan pengguna.
tahap awal proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah bootstrap loader yang bertujuan untuk melacak semua I/O yang terpasang pada komputer.
Macam-macam booting:
A. Cold Booting
cold booting adalah proses booting saat komputer yang tadinya mati harus lebih dahulu menghidupkan power.
langkah-langkah melakukan cold booting :
1.pastikan bahwa kabel pada power suply atau listrik sudah terpasang dengan baik.
2.hidupkan monitor dengan menekan tombol power pada monitor,
biasanya ada pada bagian bawah monitor.
3.tekan tombol power pada bagian depan CPU.
4.klik tombol start.
5.klik turn off komputer
B.Warm Booting
adalah booting komputer dalam keadaan hidup.
cara untuk melakukan warm booting antara lain mengikuti langkah-langkah (4 dan 5 diatas).
 

DRIVER

Bagi kamu yang masih pemula mungkin pernah menancapkan suatu perangkat keras tertentu pada komputer misalnya printer atau scanner atau modem pada USB, setelah ditancapkan tiba tiba muncul jendala yang berisi tulisan
“welcome to the found new hardware wizard”, lalu karena bingung dan tidak mengerti apa maksudnya itu kamu langsung menekan tombol cancel dan alhasil pada pojok kanan bawah akan muncul pemberitahuan seperti gambar dibawah ini yaitu
“a problem occured during hardware installation. Your new hardware might not work properly”

Mengapa hal diatas bisa terjadi ? jawabnya karena kamu belum melakukan instalasi driver pada komputer sesuai dengan perangkat yang kamu tancapkan tadi.

Sebenarnya apa sih driver itu? apa pengertian driver dan apa fungsi driver itu pada komputer ? Pengertian driver atau device driver dalam bahasa Indonesia adalah pengendali perangkat keras, driver merupakan istilah teknologi informasi yang mengacu kepada komponen perangkat lunak yang mengizinkan sebuah sistem komputer untuk berkomunikasi dengan sebuah perangkat keras.

Perlu diketahui bahwa sebagian besar perangkat keras, tidak akan dapat berjalan atau sama sekali tidak dapat berjalan tanpa adanya driver yang cocok yang terinstal di dalam sistem operasi. Device driver, umumnya akan dimuat ke dalam ruangan kernel (kernelspace) sistem operasi selama proses booting dilakukan, atau secara sesuai permintaan (ketika ada intervensi pengguna atau memasukkan sebuah perangkat plug-and-play). Beberapa sistem operasi juga menawarkan device driver yang berjalan di dalam ruangan pengguna (userspace) sistem operasi. Beberapa driver telah dimasukkan ke dalam sistem operasi secara default pada saat instalasi, tapi banyak perangkat keras, khususnya yang baru, tidak dapat didukung oleh driver-driver bawaan sistem operasi. Adalah tugas pengguna yang harus menyuplai dan memasukkan driver ke dalam sistem operasi. Driver juga pada umumnya menyediakan layanan penanganan interupsi perangkat keras yang dibutuhkan oleh perangkat keras.

perlu diketahui juga perangkat keras komputer umumnya membutuhkan abstraksi. Perangkat yang sama saja mungkin dapat berbeda. Para pembuat perangkat keras merilis model-model baru yang menyediakan reliabilitas yang lebih baik atau performa yang lebih tinggi. Model baru tersebut seringnya dikontrol secara berbeda dari model yang sebelumnya. Komputer dan sistem operasi komputer tidak dapat diharapkan untuk mengetahui bagaimana cara kerja perangkat tersebut, apalagi jika memang terdapat banyak perangkat, baik itu untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang.

Untuk menyelesaikan masalah seperti ini, sistem operasi pun membuat sebuah spesifikasi tentang bagaimana setiap perangkat dapat diatur oleh sistem operasi. Device driver, dibuat dengan tujuan untuk mentranslasikan fungsi-fungsi sistem operasi ke dalam perintah yang dimiliki oleh perangkat yang bersangkutan. Secara teoritis, sebuah perangkat yang baru, yang umumnya dikontrol dengan menggunakan cara yang baru dapat bekerja dengan normal jika memang terdapat device driver yang cocok. Driver yang baru ini akan menjamin bahwa perangkat yang bersangkutan dapat beroperasi seperti biasa dari sudut pandang sistem operasi.
 

SERIAL NUMBER WINDOWS XP


V2C47-MK7JD-3R89F-D2KXW-VPK3J
XP8BF-F8HPF-PY6BX-K24PJ-TWT6M
H689T-BFM2F-R6GF8-9WPYM-B6378
WCBG6-48773-B4BYX-73KJP-KM3K3
 

PARTISI HARDISK

Hardisk merupakan sebuah hardware yang termasuk dalam kategori storage device. Hardisk ini merupakan sebuah media penyimpanan dalam komputer. Tidak seperti media penyimpanan lain, media penyimpanan hardisk merupakan piringan magnetis yang mampu menyimpan bit-bit data yang disebut platter. Yang nantinya bit-bit data itu akan dibaca oleh head yang terpasang pada arm. Ups maaf, dalam tulisan kali ini, kita tidak akan membahas mengenai hardisk dan bagian-bagiannya begitu juga fungsinya. ^^
Partisi Hardsik
Partisi hardisk, apaan sih? Partisi berasal dari bahasa inggris yaitu partition. Dalam sistem berkas bisa diartikan sebagai  sebuah bagian dari memori atau media penyimpanan yang terpisah secara logis yang berfungsi seolah-olah bagian tersebut terpisah secara fisik. Dengan kata lain, partisi hardisk ini merupakan bagian-bagian dalam hardisk yang bersifat logis. Dan tentunya bisa dikatakan juga bahwa partisi hardisk ini merupakan “daftar isi” dari hardisk.
Lantas, seberapa pentingnya sih partisi hardisk ini? Dalam banyak kasus, orang-orang yang menyukai lebih dari 1 sistem operasi di dalam komputernya (catatan : dengan menggunakan satu buah hardisk dan tidak menggunakan software virtualisasi sistem operasi) pasti sangat membutuhkan yang namanya partisi hardisk. Karena untuk menggunakan dua buah sistem operasi yang berbeda dalam satu komputer harus menggunakan minimalnya dua buah hardisk atau menggunakan satu buah hardisk yang telah dipartisi dengan dua buah partisi primary(utama). Mengapa demikian? Karena setiap sistem operasi membutuhkan satu partisi untuk mem-booting sistem operasi tersebut.
Memangnya dampaknya apa bila kita tidak begitu tahu jenis partisi hardisk? Pada banyak kasus saat penginstallan sistem operasi (dual sistem operasi), rata-rata orang-orang akan mengalami tidak bisanya diinstallnya sistem operasi yang dimaksud karena mereka hanya tahu bahwa hardisknya telah terpartisi namun tidak mengetahui jenis partisnya apa.  Alhasil, mereka harus mempartisi ulang hardisk mereka agar bisa diinstall minimal dua sistem operasi. Disamping itu, pentingnya mempartisi hardisk yaitu merupakan antisipasi penyelamatan data apabila partisi utama yang berisi sitem diserang oleh virus karena dengan dipartisinya hardisk, kita telah belajar mengamankan dengan memisahkan data dari partisi sistem.



Contoh kasus : ada sebuah hardisk berkapasitas 120Gb. Didalamnya terdapat partisi sebagai berikut :
-          30 Gb Primary partition untuk sistem operasi yang biasanya windows
-          80 Gb Extended partition yang didalamnya terdapat beberapa partisi logis sbb :
  • 30 Gb Logical partition untuk menyimpan data
  • 40 Gb Logical partition untuk multimedia
  • 10 Gb Logical partition yang kata orang tersebut mau diinstall linux
Nah, pada kasus itu, orang tersebut mengalami kesulitan karena selalu gagal menginstallkan linux pada hardisk yang partisinya 10Gb tersebut. Dan terus bertanya “mengapa tidak bisa diinstall ya?”. Dan sudah pasti jawabannya adalah karena linux merupakan sistem operasi, dimana sistem operasi itu harus diinstallkan pada partisi utama atau primary partition. Alhasil, si orang tersebut harus mempartisi ulang 80Gb Extended partition-nya karena akan merubah 10Gb logical partition-nya menjadi 10Gb primary partition. (diambil dari kisah nyata teman saya)
Memang saat pertama beli komputer/hardisk kadang kita suka ditanya oleh yang akan mempartisi hardisk kita “mau berapa partisi h


ardisknya mas?terus masing-masing berapa?”.  Nampak seperti sepele memang, namun dilihat dari kasus tersebut ternyata dampaknya bisa fatal.
Lantas apa sih  Primary partition, Logical partition dan Extended partition itu?
  • Primary Partition atau partisi utama, yakni partisi yang dapat digunakan untuk melakukan proses booting sistem operasi dan menyimpan data pengguna. Jumlahnya hanya empat buah saja dalam satu hard disk. Jika terdapat sebuah partisi tambahan, maka jumlahnya akan berkurang menjadi tiga buah partisi utama.
  • Extended Partition atau partisi tambahan, yakni partisi yang dapat menampung beberapa partisi logis. Partisi ini sebenarnya merupakan salah satu jenis dari partisi utama. Jumlahnya hanya boleh satu buah saja.
  • Logical Partition atau partisi logis, yakni partisi yang tidak dapat digunakan untuk melakukan proses booting sistem operasi, dan hanya dapat menyimpan data pengguna. Jumlahnya tidak dibatasi, artinya dalam satu hard disk boleh terdapat banyak logical partition yang menginduk kepada satu buah partisi tambahan.
 

JARINGAN KOMPUTER


            Dalam penggunaan komputer,dalam bekerjanya suatu komputer,kita tidak mungkin suatu komputer dapat bekerja bilamana hanya Hardisk saja,atau CPU saja,dalam penghubungannya ini komputer membuat suatu jaringan,untuk berkerjanya suatu komputer.
Jadi Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer , software ,dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Suatu jaringan komputer bertujuan untuk:
-Mmbagi sumber daya:contohnya berbagi pemakaian peralatan komputer seperti CPU,hardisk,dan printer
-Komunikasi:seperti surat elektronik
-Akses Informasi:yaitu seperti web browse.
Suatu jaringan komputer dalam mencapai tujuannya meminta dan meberikan service (layanan).
Pihak yang menerima layanan kita sebut client.
dan pihak yang memberikan layanan disebut server.
dana sistem seperti ini biasa disebut client-server.

Klasifikasi Jaringan berdasarkan skala yaitu:
local area network (LAN):jaringan ini memliki jaringan jangkauan yang terbatas,yakni hanya area tertentudalam satu wilayah yang dapat dijangkau.yang hanya menghubungkan antara satu komputer user ke komputer user yang lainya.
Metropolitan area network (MAN) ini serupa dengan LAN,tetapi jangkauan dari MAN ini lebih luas daripada LAN berkisar antara 10-15km.
Wide Area Network (WAN) jaringan ini sangat luas,yaitu cakupan negara atau seluruh dunia,dan internet termasuk dalam WAN. 

Klasifikasi jaringan berdasarkan Fungsi:
Client-Server:yaitu jaringan komputer dengan komputer yang dikhususkan sebagai server.
Peer to Peer:Yaitu jaringan komputer dimana setiap hostnya dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan.

Klasifikasi jaringan Berdasarkan Topologi:
-Topologi Bus
-Topologi Bintang
-Topologi Cincin
-Topologi Mesh
-Topologi Pohon
-Topologi Linier
Contoh Gambar Topologi:





 

Jaringan Komputer juga dibedakan menjadi 4 berdasarkan Kriteria,yaitu:
1.Berdasarkan Distribusi Sumber Informasi/Data:
   -Jaringan Terpusat
   -Jaringan Terdistribusi
2.Berdasarkan jangkauan geografis:
   -Jaringan LAN
   -jaringan MAN
   -Jaringan WAN
3.Berdasarkan Hubungan dan peranan tiap komputer dalam mengolah data
   -Jaringan Client-Server
   -Jaringan Peer to Peer
4.Berdasarkan Media Transmisi Data:
   -Jaringan Berkabel(Wired network)
   -Jaringan Nirkabel(Wi-Fi)
Jadi Konsepnya,Suatu Komputer membutuhkan jaringan dalam memproses suatu data,karena jaringan komputer tidak hanya internet,tetapi dalam komputer itu sendiri dalam mengolah suatu data.
 

LANGKAH-LANGKAH INSTALASI OPERATING SISTEM WINDOWS XP

Komputer yang telah kita rakit belumlah bisa digunakan untuk aktifitas bekerja layaknya komputer yang kita temui di kantor-kantor atau rumah, Untuk itulah dibutuhkan Operating System atau Sistem Operasi yang menghubungkan manusia dengan peripheral komputer tersebut, komputer tanpa operating sistem tidak bisa digunakan, ibarat anda punya hape tetapi tidak ada sistem operasi, perlu digarisbawahi atau dicetaktebalkan, sistem operasi bukanlah merupakan suatu software, jadi sistem operasi =/= software. Lalu apa bedanya ? sebuah software membutuhkan sistem operasi, sistem operasi ini yang menjembatani antara software dengan hardware. Nah sistem operasi di sini yang familiar adalah Microsoft Windows. Windows bukanlah salah satu sistem operasi, ada banyak sistem operasi lain seperti Linux, Sun Microsystem. Mac OS, Symbhian. Sistem operasi diibaratkan sebagai body sebuah mobil, sedang mesinnya adalah hardware-hardware, nah kalo kita ikut menumpang kitalah softwarenya.
1. Siapkan CD Master Microsoft Windows XP.
cdwindowscdboxcdwindowshome
Dalam pembelian CD Windows XP ada dua pilihan, versi tray dan versi box, untuk versi tray hanya berbentuk cd dan buku manual saja, sedangkan untuk versi box ada boxnya.
Masuklah ke menu BIOS untuk mencari fasilitas boot pertama kali lewat CD/DV ROM. Tergantung BIOS yang ada, bisa menekan tombol DEL /ESC/F1 berulang-ulang saat pertama kali komputer di hidupkan.
biospos
Sebagai contoh ini adalah Award BIOS, pada gambar yang dilingkari ubahlah menjadi CD/DVD, jika sudah simpan perubahan tersebut dengan menekan F10, setelah itu simpan setting tersebut dan keluar.
Proses booting akan mendeteksi CD/DVD dahulu, jika benar maka akan muncul proses instalasi Microsoft Windows ( selanjutnya disebut saja dengan Windows ). Tekan sembarang tombol untuk memasuki proses instalasi Windows.
xp-setup-0-press-any-key-to
1. CD Windows XP akan dibaca, dan akan keluar keterangan yang membingungkan di bawahnya, itu adalah indikasi bawah Windows sedang meload file-file tertentu untuk proses instalasi.
startsetup
2. Jika Windows sudah selesai membaca file-file tersebut maka akan muncul tampilan “Welcome Setup“ berikut
welcome
Ada 3 pilihan.
a. To set up Windows XP now, press ENTER
Maksudnya kita kita memulai melakukan instalasi Windows, maka cukup menekan tombol ENTER
b. To repair a Windows X installation using Recovery Console, press R
Maksudnya bahwa untuk recovery Windows jika terjadi masalah sistem tetapi ini jika kita sudah menginstall Windows terlebih dahulu
c. To quit Setup without installaion Windows XP, press F3
Tujuannya adalah membatalkan proses instalasi Windows.
3. Jika kita menekan ENTER maka kita akan menuju langkah selanjutnya yaitu persyaratan untuk tunduk pada Licensing Agreement, dan anda harus menjawabnya dengan menekan F8, jika tidak dijawab atau di tolak maka anda tidak akan dapat meneruskan proses instalasi, jika anda setuju terhadap persyaratan tersebut ( siapa pernah baca peraturan ? ) maka akan masuk tahap berikutnya.
aggraement
4. Jika anda setuju sekarang saatnya masuk ke proses pemilihan partisi hardisk, seandainya hardisk tersebut masuk baru maka akan ada tampilan seperti ini
partition
Maksudnya proses instalasi membaca adanya satu hardisk yang besarnya 19093 M atau 20 GB, jika anda dah yakin sesuai keberadaan hardisk tersebut tekan enter saja, untuk melakukan proses formating hardisk, format hardisk adalah membentuk blok dan cluster di dalam kepingan hardisk.
5. Proses formating hardisk
format
Anda bisa memilih tipe partisi, bisa FAT atau NTFS. Jika pilihan sudah benar pilih salah satu dan tekan enter, maka instalasi akan meneruskan ke tahap selanjutnya.
formatprosesing
Ini contoh proses formating sedang berlangsung.
6. Proses selanjutnya akan secara otomatis meload file-file windows untuk dicopy ke dalam hardisk.
copyingfiles
Jika selesai tercopy saatnya booting ulang, alias restart dengan sendirinya.
Proses instalasi selanjutnya akan dimulai dengan munculnya logo Windows
logo
newlook
7. Setelah melewati tahap ini kita diminta untuk memasukan parameter yang diminta dalam proses instalasi. Regional and Language Options, adalah memasukan lokasi dan bahasa yang digunakan, untuk bahasa Indonesia saat ini belum ada, kecuali dalam Windows XP Starter Edition.
regionalsetting
8. Tahap selanjutnya adalah memasukan nama dan perusahaan anda.
user
9. Memasukan 25 key yang ada di box atau cd
cdkey
10. Proses selanjutnya memasukan password sistem, password di sini bukan password saat kita masuk ke Windows, tetapi password yang akan digunakan jika kita hendak mereparasi windows atau masuk safe mode
passwordsistem
11. Memasukan setting jam dan tanggal serta Time Zone
settingjam
12. Setting network bisa anda abaikan dengan tekan typical saja
xp-setup-12-network-setting
Sampai tahap ini kita akan menunggu sampai Windows selesai melakukan instalasi, jika proses selesai Windows akan melakukan restart atau booting ulang. Setelah booting ulang maka Windows akan melakukan setting lagi bagi pengguna atau final setup, setting terakhir dan Windows akan mulai bisa digunakan secara default.
welcomeafterinstallation
Ucapan Welcome to Microsoft Windows jika berhasil akan muncul seperti gambar di atas, kita memasukan nama pengguna dengan menekan tombol di sebelah kanan bawah.
Langkah selanjutnya bisa anda teruskan sendiri.
xp-setup-17-help-protect-yo
xp-setup-18-will-this-compu
xp-setup-18b-how-will-this
xp-setup-19-ready-to-activa
xp-setup-20-ready-to-regist
xp-setup-21-collecting-regi
xp-setup-22-who-will-use-th
xp-setup-23-thank-you
Selesai dengan tampilnya desktop Windows XP
winxppro
 

Perbedaan Format Harddisk NTFS dan FAT


NTFS merupakan singkatan dari NT File System dan FAT memiliki kepanjangan File Allocation Table. Keduanya merupakan sistem file yang sangat populer karena digunakan pada sistem operasi Windows. NTFS merupakan pilihan utama bagi mereka yang menggunakan sistem operasi Windows XP karena memiliki keunggulan dari segi keamanan bila dibandingkan dengan sistem file yang lain. Sistem file sendiri mempunyai makna sebagai sebuah metode untuk menyimpan atau mengorganisir file komputer beserta data yang ada di dalamnya sehingga akan mempermudah untuk mencari dan mengaksesnya.
Berikut akan saya tampilkan penjelasan dari masing masing sistem file yang ada pada sistem operasi Windows :
FAT16
Sistem file FAT16 pertama kali diperkenalkan pada era MS-DOS di tahun 1981. Sistem file yang sudah berumur 27 tahun ini, pertama kali dirancang untuk menangani file yang terdapat pada floppy disk. Selanjutnya dengan beberapa perbaikan, sistem file ini mampu untuk menangani file yang terdapat pada hard disk. Keunggulan yang paling besar dari FAT16 adalah kemampuan untuk bekerja pada banyak sistem operasi yang berbeda seperti, Windows 95/98/Me, OS/2, Linux, dan beberapa versi dari UNIX. Sedangkan kelemahan terbesarnya terletak pada jumlah kluster yang terbatas untuk tiap partisinya, sehingga apabila hardisk bertambah besar maka ukuran kluster yang ada pada hardisk juga akan bertambah besar. Pada hardisk dengan besar partisi 2GB, setiap kluster mempunyai besar 32 kilobytes, artinya walaupun file yang terdapat pada hardisk tersebut lebih kecil dari 32 KB maka pada hardisk dengan FAT16 tetap akan menempati ruangan sebesar 32 KB. FAT16 juga tidak mendukung kompresi, enkripsi dan beberapa teknik keamanan yang lain.
FAT32
Sistem file FAT32 pertama kali diperkenalkan saat peluncuran Windows 95 Service Pack 2. Sistem file ini merupakan pengembangan dari FAT16 dengan perbaikan utama terletak pada peningkatan jumlah kluster untuk setiap partisi. Dalam perjalanannya ternyata FAT32 mempunyai banyak keunggulan lain bila dibandingkan dengan pendahulunya. Meskipun FAT32 bertujuan untuk menutupi segala kelemahan yang terdapat pada FAT16, ternyata timbul suatu masalah dengan kompatibelitas terhadap sistem operasi yang lain. Bila FAT16 mampu ‘bercengkrama’ dengan banyak sistem operasi, tidak demikian halnya dengan FAT32. Windows NT, Linux dan UNIX adalah beberapa diantara sistem operasi yang gagal ‘dihinggapi’ oleh FAT32. Setelah muncul Windows XP, hal ini tidak menjadi masalah lagi karena Windows XP dapat dipasang dengan baik pada FAT32 sehingga mempermudah melakukan komunikasi di jaringan yang menggunakan Windows XP tanpa memperdulikan sistem file yang digunakan.
NTFS
Sistem file NTFS diperkenalkan pertama kali saat peluncuran versi awal dari Windows NT. Sistem file ini sangat berbeda dengan FAT. NTFS memberikan fitur keamanan yang sangat tinggi, kompresi data yang bagus serta enkripsi data yang susah ditembus. Sistem file ini merupakan sistem file default saat kita pertama kali melakukan instalasi Windows XP dan jika kita melakukan upgrade dari Windows 9x ke Windows XP maka kita akan ditanya apakah kita juga akan mengkonversi sistem file lama kita ke NTFS. Jika kita menolak untuk melakukan konversi juga tidak menjadi masalah sebab Windows XP tetap akan bekerja pada sistem file FAT32 tentu dengan fitur keamanan yang kurang. Yang perlu diingat, kita bisa dengan mudah melakukan konversi sistem file dari FAT16 atau FAT32 ke NTFS, tetap sebaliknya, bila kita ingin mengkonversi balik ke FAT dari NTFS tidak bisa dilakukan dengan mudah tanpa men-format hardisk.
Sayangnya sistem file NTFS tidak bisa menutupi kelemahan FAT32 dalam masalah kompatibelitas dengan sistem operasi yang lain sehingga disarankan bila kita menggunakan 2 sistem operasi yang berbeda dalam 1 komputer maka kita diharapkan untuk selalu menyediakan satu partisi dengan sistem file FAT sebagai tempat menyimpan data recovery. Namun dengan fitur recovery yang ditawarkan/termasuk di dalam sistem operasi Windows XP, saya rasa pembuatan partisi FAT ini menjadi suatu yang mubazir.
Kapan kita memilih untuk menggunakan FAT atau FAT32?
Jika kita menjalankan lebih dari satu sistem operasi dalam satu komputer, kita membutuhkan partisi dengan sistem file FAT. Hal ini agar data yang kita tempatkan pada partisi FAT tersebut bisa diakses oleh kedua sistem operasi. Tetapi harap diingat karena keterbatasan fitur keamanan dari sistem file ini, maka disarankan untuk tidak menaruh data yang sangat penting diatas partisi dengan sistem file FAT.
 

Mengenal Perbandingan Windows 7 Starter, Home Basic/Premium, Professional, Enterprise dan Ultimate Read more: http://blog.fastncheap.com/mengenal-perbandingan-windows-7-starter-home-basicpremium-professional-enterprise-dan-ulti/#ixzz25byvPg74

Windows 7 sudah resmi dirilis hampir dua  tahun yang lalu, tetapi mungkin sebagian belum tahu tentang beberapa edisi Windows 7 yang banyak beredar. Tidak jarang Laptop baru disertakan dengan Windows 7 Starter. Tahukah apa beda edisi ini dengan yang lain? Terdapat paling tidak 6 edisi Windows 7, yaitu : Windows 7 Starter, Home Basic, Home Premium, Professional, Enterprise dan Ultimate, lalu apa perbedaannya?
Mengenal Perbandingan Windows 7 Starter, Home Basic/Premium, Professional, Enterprise dan Ultimate Image
Meskipun terdapat 6 edisi yang berbeda, 3 edisi yang paling banyak beredar adalah Windows 7 Home Premium, Professional dan Ultimate. Sebenarnya edisi apapun, semua fitur windows 7 sudah ada didalamnya, hanya saja fitur-fitur tersebut hanya diaktifkan menyesuaikan edisi-nya. Untuk mengupgrade ke fitur atasnya, tidak perlu menggunakan DVD baru tetapi bisa menggunakan Windows Anytime Upgrade.
Mengenal Perbandingan Windows 7 Starter, Home Basic/Premium, Professional, Enterprise dan Ultimate Image
Untuk mempermudah mengetahui perbedaan masing-masing edisi, berikut penjelasan singkat masing-masing edisi Windows 7.

Windows 7 Starter


Target: Seluruh dunia, biasanyMengenal Perbandingan Windows 7 Starter, Home Basic/Premium, Professional, Enterprise dan Ultimate Imagea hadir dengan paket komputer baru (laptop/netbook) Fitur Utama (kunci): Taskbar, Jump list, Windows Media Player, Backup & restore, Action Center, Device Stage, Play to, Fax anda Scan dan Game sederhana.
Keterbatasan: tidak ada Aero glass, berbagai fitur modifikasi desktop, windows touch, media center, live thumbnail preview, home group creation, tidak ada Multi bahasa, maksimal RAM 2 GB, tidak terseda versi 64bit.
Harga: Kisaran $50 (di Indonesia).
Dengan windows 7 starter, pengguna tidak bisa mengubah wallpaper atau theme windows. Pada awalnya Windows 7 Starter dibatasi hanya bisa menjalankan 3 program satu waktu, tetapi akhirnya keterbatasan ini dihilangkan, sehingga pengguna tetap bisa menjalankan banyak program dalam satu waktu, dibatasi jumlah memory saja.
Untuk edisi 32 bit, semua windows selain windows starter mempunyai batas maksimal RAM atau Memory 4 GB. Untuk edisi 64 bit, lebih tinggi dan berbeda-beda.

Windows 7 Home Basic


Mengenal Perbandingan Windows 7 Starter, Home Basic/Premium, Professional, Enterprise dan Ultimate ImageTarget: Untuk Wilayah tertentu saja, seperti di Indonesia. Fitur Utama (kunci): Multiple monitor, fast user switching (berganti user), desktop wallpaper, desktop windows manager, network printing, internet connection sharing, sebagian windows aero.
Keterbatasan: Tidak bisa membuat Homegroup baru, tidak disertakan DVD decoder ( MPEG-2 dan Dolby Digital), tanpa multi touch, premium games, Windows Media center, tidak ada Multi bahasa, dukungan Windows Aero tidak penuh.
Harga: Kisaran $80 (di Indonesia).

Windows 7 Home Premium


Mengenal Perbandingan Windows 7 Starter, Home Basic/Premium, Professional, Enterprise dan Ultimate ImageTarget: Global Fitur Utama (kunci): Aero Glass, Aero Background, Windows Touch, Membuat Home group baru, Media Center, DVD Playback dan pembuatan, premium games dan Mobility Center.
Keterbatasan: Domain join, Remote desktop host, backup dari jaringan, Encryption File System, Offline Folder.
Harga: Kisaran $110 (di Indonesia).

Windows 7 Professional


TaMengenal Perbandingan Windows 7 Starter, Home Basic/Premium, Professional, Enterprise dan Ultimate Imagerget: Pengguna IT menengah keatas. Fitur Utama (kunci): Windows XP Mode, Domain Join, Remote desktop host, location aware printing, mobility center, presentation mode, offline folder.
Keterbatasan: BitLocker, BitLocker toGo, AppLocker, Direct Access, Branche Cache, MUI Language Pack, booting dari VHD.
Harga: Kisaran $150 (di Indonesia).
Windows 7 Professional menawarkan semua fitur edisi dibawahnya. Juga mulai ada fitur Windows XP Mode yang tidak disediakan di edisi dibawahnya.

Windows 7 Enterprise


Mengenal Perbandingan Windows 7 Starter, Home Basic/Premium, Professional, Enterprise dan Ultimate ImageTarget: Pelanggan Bisnis ( volume-licenses). Fitur Utama (kunci): BitLocker, BitLocker To Go, AppLocker, Direct Access, Branche Cache, MUI language packs, boot from VHD.
Keterbatasan: Lisensi Retail.
Selain perbedaan mengenai lisensi, Windows 7 Enterprise mempunyai fitur yang sama dengan Windows 7 Ultimate.

Windows 7 Ultimate


Mengenal Perbandingan Windows 7 Starter, Home Basic/Premium, Professional, Enterprise dan Ultimate ImageTarget: Retail market, ketersediaan terbatas. Fitur Utama (kunci): semua fitur windows 7 edisi sebelumnya ditambah dengan BitLocker, BitLocker To Go, AppLocker, Direct Access, Branche Cache, MUI language packs, boot from VHD.
Keterbatasan: Volume Licensing.
Diatas adalah beberapa fitur utama atau penting yang bisa dijadikan gambaran. Tiap edisi windows diatasnya menyertakan semua fitur edisi windows dibawahnya, dan keterbatasan tiap edisi yang dijelaskan diatas, biasanya ada di edisi windows atasnya. Untuk mengetahui perbedaan masing-masing edisi. Semoga bermanfaat.
Jika Ingin bergabung di Komunitas Group BBM FastNcheap yang di buat oleh penulis, dapat di scan barcode di bawah ini. Di harapkan bisa menjadi sarana tukar informasi seputar berita-berita TI.
 

Hardisk


Sekilas Tentang Hardisk
Hardisk merupakan sebuah hardware yang termasuk dalam kategori storage device. Hardisk ini merupakan sebuah media penyimpanan dalam komputer. Tidak seperti media penyimpanan lain, media penyimpanan hardisk merupakan piringan magnetis yang mampu menyimpan bit-bit data yang disebut platter. Yang nantinya bit-bit data itu akan dibaca oleh head yang terpasang pada arm. Ups maaf, dalam tulisan kali ini, kita tidak akan membahas mengenai hardisk dan bagian-bagiannya begitu juga fungsinya. ^^
Partisi Hardsik
Partisi hardisk, apaan sih? Partisi berasal dari bahasa inggris yaitu partition. Dalam sistem berkas bisa diartikan sebagai  sebuah bagian dari memori atau media penyimpanan yang terpisah secara logis yang berfungsi seolah-olah bagian tersebut terpisah secara fisik. Dengan kata lain, partisi hardisk ini merupakan bagian-bagian dalam hardisk yang bersifat logis. Dan tentunya bisa dikatakan juga bahwa partisi hardisk ini merupakan “daftar isi” dari hardisk.
Lantas, seberapa pentingnya sih partisi hardisk ini? Dalam banyak kasus, orang-orang yang menyukai lebih dari 1 sistem operasi di dalam komputernya (catatan : dengan menggunakan satu buah hardisk dan tidak menggunakan software virtualisasi sistem operasi) pasti sangat membutuhkan yang namanya partisi hardisk. Karena untuk menggunakan dua buah sistem operasi yang berbeda dalam satu komputer harus menggunakan minimalnya dua buah hardisk atau menggunakan satu buah hardisk yang telah dipartisi dengan dua buah partisi primary(utama). Mengapa demikian? Karena setiap sistem operasi membutuhkan satu partisi untuk mem-booting sistem operasi tersebut.
Memangnya dampaknya apa bila kita tidak begitu tahu jenis partisi hardisk? Pada banyak kasus saat penginstallan sistem operasi (dual sistem operasi), rata-rata orang-orang akan mengalami tidak bisanya diinstallnya sistem operasi yang dimaksud karena mereka hanya tahu bahwa hardisknya telah terpartisi namun tidak mengetahui jenis partisnya apa.  Alhasil, mereka harus mempartisi ulang hardisk mereka agar bisa diinstall minimal dua sistem operasi. Disamping itu, pentingnya mempartisi hardisk yaitu merupakan antisipasi penyelamatan data apabila partisi utama yang berisi sitem diserang oleh virus karena dengan dipartisinya hardisk, kita telah belajar mengamankan dengan memisahkan data dari partisi sistem.



Contoh kasus : ada sebuah hardisk berkapasitas 120Gb. Didalamnya terdapat partisi sebagai berikut :
-          30 Gb Primary partition untuk sistem operasi yang biasanya windows
-          80 Gb Extended partition yang didalamnya terdapat beberapa partisi logis sbb :
  • 30 Gb Logical partition untuk menyimpan data
  • 40 Gb Logical partition untuk multimedia
  • 10 Gb Logical partition yang kata orang tersebut mau diinstall linux
Nah, pada kasus itu, orang tersebut mengalami kesulitan karena selalu gagal menginstallkan linux pada hardisk yang partisinya 10Gb tersebut. Dan terus bertanya “mengapa tidak bisa diinstall ya?”. Dan sudah pasti jawabannya adalah karena linux merupakan sistem operasi, dimana sistem operasi itu harus diinstallkan pada partisi utama atau primary partition. Alhasil, si orang tersebut harus mempartisi ulang 80Gb Extended partition-nya karena akan merubah 10Gb logical partition-nya menjadi 10Gb primary partition. (diambil dari kisah nyata teman saya)
Memang saat pertama beli komputer/hardisk kadang kita suka ditanya oleh yang akan mempartisi hardisk kita “mau berapa partisi h


ardisknya mas?terus masing-masing berapa?”.  Nampak seperti sepele memang, namun dilihat dari kasus tersebut ternyata dampaknya bisa fatal.
Lantas apa sih  Primary partition, Logical partition dan Extended partition itu?
  • Primary Partition atau partisi utama, yakni partisi yang dapat digunakan untuk melakukan proses booting sistem operasi dan menyimpan data pengguna. Jumlahnya hanya empat buah saja dalam satu hard disk. Jika terdapat sebuah partisi tambahan, maka jumlahnya akan berkurang menjadi tiga buah partisi utama.
  • Extended Partition atau partisi tambahan, yakni partisi yang dapat menampung beberapa partisi logis. Partisi ini sebenarnya merupakan salah satu jenis dari partisi utama. Jumlahnya hanya boleh satu buah saja.
  • Logical Partition atau partisi logis, yakni partisi yang tidak dapat digunakan untuk melakukan proses booting sistem operasi, dan hanya dapat menyimpan data pengguna. Jumlahnya tidak dibatasi, artinya dalam satu hard disk boleh terdapat banyak logical partition yang menginduk kepada satu buah partisi tambahan.
Sebagai contoh, berikut adalah partisi hardisk dari netbook saya :
Contoh partisi netbook
Keterangan :
  • 39Gb primary partition -> untuk partisi windows
  • 1Gb primary partition -> untuk swap linux
  • 10Gb Primary partition -> untuk partisi sistem linux
  • 100Gb Extended partition yang didalamnya :
- 39Gb Logical -> untuk menyimpan data
- 61Gb Logica -> untuk multimedia dan game
Saran : sebaiknya partisi sistem diberi space agak lebih besar, karena di khawatirkan suatu saat anda akan menginstall lebih dari 1 sistem operasi sehingga untuk membuat partisi dari sistem yang baru bisa dengan mengambil dari partisis sistem... Perlu diperhatikan juga ukuran primary partition dalam hardisk.. bila terlalu besar, cukup membuat sistem operasi agak berat untuk di load.. diperparah lagi bila suatu hardisk berkapasistas besar hanya menggunakan satu partisi saja.
Dalam membuat sebuah partisi dan mempertimbangkan setiap ukurannya, saya selau :
  1. Membuat perencanaan berapa sistem operasi yang akan diinstall
  2. Membuat perkiraan ukuran setiap volume atau partisi
  3. Bila sistem operasi-nya sekiranya akan diinstall lebih dari 1 sistem(belum yakin), maka untuk jaga-jaga partisi utama  buat lebih besar misal 52Gb. (karena bisa diresize untuk membuat partisi sistem baru)
Dengan demikian, cukup penting juga mengatur berapa banyak partisi yang akan digunakan dan berapa besar ukuran setiap partisi dari hardisk kita. Adapun tool yang bisa digunakan untuk membuat partisi diantaranya : fdisk (DOS), partition magic (Windows), Computer management (Windows), GParted(Linux) dan lain lain. Jadi, kenalilah lagi jenis partisi hardisk anda. ^^ -semoga bermanfaat-